PUBLIK kembali dikejutkan dengan kasus meninggalnya selebgram asal Medan, Sumatera Utara, SH usai menjalani metode sedot lemak di salah satu klinik di Depok, Jawa Barat. Diketahui prosedur sedot lemak tersebut merupakan malpraktik dan viral di media sosial.
Ini bulan pertama kalinya metode sedot lemak atau liposuction memakan korban. Sebelumnya, artis Tanah Air, Nanie Darham juga meninggal dunia usai melakukan prosesi sedot lemak setelah melahirkan.
Melansir Mayo Clinic, Rabu (31/7/2024) sedot lemak atau liposuction merupakan operasi yang menggunakan penyedotan untuk menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher.
Prosedur ini membuat bentuk tubuh Anda lebih mulus. Namun, perlu dipahami bahwa operasi sedot lemak bukanlah prosedur penurunan berat badan. Lantas, mengapa beberapa kasus metode sedot lemak memakan korban dan menyebabkan kematian?
Menurut situs dr. Anmol Chugh, metode sedot lemak ini memang bisa mengakibatkan kematian bila tidak ditangani dengan tepat. Salah satu alasannya lantaran sedot lemak dilakukan secara besar-besaran. Terlalu banyak lemak yang dibuang dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan karenanya menyebabkan komplikasi.
Penting untuk dicatat bahwa dalam satu sesi, hanya 10% dari berat badan yang boleh dikeluarkan sebagai lemak (liter) selama sedot lemak. Selain itu, penggunaan anestesi yang tak tepat juga dapat membuat prosesi sedot lemak ini berakibat fatal.
Banyak diiklankan bahwa sedot lemak dengan anestesi lokal lebih aman, tetapi penting untuk dipahami bahwa dosis yang terlalu tinggi dapat merusak jantung dan dapat menyebabkan serangan jantung, kejang, dan sebagainya.