Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Resmi Dilegalkan, Ini Risiko Praktik Aborsi bagi Kesehatan jika Tak Sesuai Prosedur

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Rabu, 31 Juli 2024 |23:40 WIB
Resmi Dilegalkan, Ini Risiko Praktik Aborsi bagi Kesehatan jika Tak Sesuai Prosedur
Risiko aborsi bagi kesehatan. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

PRAKTIK aborsi baru-baru ini resmi dilegalkan di Indonesia, secara bersyarat lewat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan yang sudah diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam PP tersebut ditegaskan, bahwa praktik aborsi diperbolehkan dengan alasan dua kondisi. Pertama, yakni indikasi kedaruratan medis. Misalnya, kehamilan yang mengancam nyawa dan kesehatan ibu dan/atau kondisi kesehatan janin dengan catat bawaan yang tak dapat diperbaiki, sehingga tak memungkinkan hidup di luar kandungan.

Kedua, yakni terhadap korban tindak pidana perkosaan atau kekerasan seksual lain yang menyebabkan kehamilan, yang harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter hingga keterangan penyidik mengenai adanya dugaan perkosaan dan/atau kekerasan seksual lain yang menyebabkan kehamilan.

Meski aborsi telah diperbolehkan, namun praktik ini tetap tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena itu pertimbangan di atas harus benar-benar diperhatikan. Lantas, apa saja risiko praktik aborsi jika tidak ditangani dengan tepat? Berikut ulasannya, melansir dari berbagai sumber, Rabu, (31/7/2024).

Praktik Aborsi

1. Penggumpalan darah di rahim

Penggumpalan darah yang menyebabkan kram parah terjadi pada sekitar 1 persen dari semua kasus aborsi. Gumpalan biasanya dihilangkan dengan tindakan kuretase.

2. Kerusakan rahim

Kerusakan rahim meliputi kerusakan leher rahim, adanya lubang pada rahim, dan luka robekan pada rahim. Sejumlah kondisi tersebut biasanya tidak terdiagnosis. Kondisi baru akan terlihat saat kamu melakukan pemeriksaan visualisasi laparoskopi.

3. Infeksi radang panggul

Infeksi radang panggul merupakan infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Penyakit ini paling sering terjadi ketika bakteri menular seksual menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, atau ovarium. Risiko wanita mengalami infeksi radang panggul akan meningkat akibat efek menggugurkan kandungan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement