SEORANG ibu rumah tangga (IRT) berinisial FSF rela melakukan live streaming bugil, dan menggunakan alat bantu seksual (dildo) dalam melakukan aksinya. Hal itu dilakukan demi mendapatkan uang dari hasil saweran gift dalam aplikasi HOT51.
FSF pun diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota yang berhasil mengungkap aksi pornografi tersebut. Aksi FSF yang nekat melakukan aksi bugil tersebut sontak menyita perhatian publik. Apalagi, sosok FSF merupakan seorang ibu rumah tangga yang sudah menikah dan memiliki anak.
Publik pun mempertanyakan, mengapa wanita tersebut rela melakukan hal tersebut? Apakah lantaran permasalahan ekonomi yang menghimpit. Dalam kasus ini, FSF mendapatkan pundi-pundi yang cukup menjanjikan dari aksi live bugil dirinya. Ibu rumah tangga itu pun tergiur dengan uang saweran tersebut.

Melansir American Psychological Association, himpitan ekonomi dan tergiurnya iming-iming uang memengaruhi rasa kendali seseorang. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengambil keputusan yang lebih menantang dalam situasi yang tidak pasti.
“Kami menemukan bahwa orang dewasa yang tumbuh dalam kemiskinan lebih cenderung menganggap kondisi kehidupan yang sulit dan tidak pasti sebagai sesuatu yang berada di luar kendali mereka,” kata Chiraag Mittal, MS, seorang mahasiswa doktoral di University of Minnesota.
Rendahnya rasa kontrol dan ketidakpastian ekonomi mendorong orang-orang dari latar belakang menengah ke bawah menjadi lebih terdorong melakukan hal-hal nekat. Apalagi, dalam kasus ini FSF pun sudah memiliki tiga orang anak.
Besarnya uang saweran tersebut pun bisa menjadi salah satu alasan FSF nekat melakukan aksi live tanpa busana ini. Diketahui FSF bisa mendapat hingga Rp10 juta per bulan. Hal ini juga menjadi faktor korban merasa gelap mata hingga melakukan tindakan tersebut.
“Kesulitan keuangan pribadi dan kemudian mereka tumbuh dalam kemiskinan, sehingga menyerah lebih cepat,” paparnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)