Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kaget Kurma Tumbuh Subur di Pasuruan, Sandiaga: Bisa Jadi Destinasi Wisata Halal

Rizka Diputra , Jurnalis-Sabtu, 27 Juli 2024 |16:19 WIB
Kaget Kurma Tumbuh Subur di Pasuruan, Sandiaga: Bisa Jadi Destinasi Wisata Halal
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno (Foto: dok. Kemenparekraf)
A
A
A

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kehadiran 'Kurma Park' di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sebagai daya tarik wisata ramah muslim yang dapat mendukung pengembangan wisata halal di Indonesia.

Keberadaannya diharapkan dapat berkontribusi menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Sandi mengatakan, tanaman kurma yang tumbuh subur di tanah Pasuruan menjadi destinasi wisata edukasi agrowisata dengan sentuhan kearifan lokal. Hal ini diharapkan bisa menarik lebih banyak wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

"Ini bisa kita kembangkan dengan produk olahan yang nanti bisa ditawarkan sebagai destinasi wisata halal," kata dia, dalam siaran pers Kemenparekraf.

Menurutnya, pengembangan wisata halal atau ramah muslim di Indonesia memiliki peluang cukup besar. Potensi ini dapat dilihat dari besarnya pasar muslim di Indonesia. Berdasarkan data BPS saat ini ada lebih dari 207 juta muslim di Indonesia atau sekitar 87,2 persen. 

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno(Foto: dok. Kemenparekraf)

Indonesia sendiri telah menempati posisi pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI) dalam dua tahun berturut-turut.

"Ini sudah kita pertahankan dua tahun. Tapi kita harus lengkapi terus (salah satunya dengan kehadiran Kurma Park)," tuturnya.

Sandi menambahkan, wisata halal bukanlah zonasi (yang hanya diperuntukkan bagi wisatawan muslim) melainkan merupakan tambahan layanan yang dapat dinikmati oleh wisatawan dari berbagai kalangan. 

 

Pasalnya, definisi halal itu sendiri terletak pada fasilitas pelayanan yang diberikan, mulai dari penyedian makanan halal, ibadah, toilet ramah wisatawan muslim, hingga rekreasi keluarga ramah muslim.

"Zona ini adalah zona yang inklusif dan terbuka bagi semua, bukan hanya yang wisatawan Muslim tapi wisatawan secara keseluruhan boleh menikmati pariwisata halal," ujar Sandiaga.

Pada tahun 2024, pariwisata ramah muslim di Indonesia memprioritaskan peningkatan beberapa program melalui Kemenparekraf seperti sertifikasi halal produk dan layanan di desa wisata, Santri Digitalpreneur Indonesia, e-katalog Wonderful Mosque of Indonesia, mendukung industri fesyen muslim, menjalin kolaborasi bilateral dengan Pemerintah Saudi Arabia, hingga pelaksanaan event seperti WIES (World Islamic Entrepreneurship Summit).

Sementara, Sekda Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko menyebut, geliat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Pasuruan luar biasa meningkat. Jika dilihat pada semester I, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pasuruan telah mencapai sekitar 1,2 juta wisatawan.

"Geliat wisatawan ini tidak lepas dari kolaborasi antar pemerintah dengan dunia usaha. Dan salah satunya kebun kurma di Kurma Park yang dapat tumbuh subur di Pasuruan. Ini menunjukkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang akhirnya menghadirkan wisata edukasi," ungkap Yudha.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement