BANDARA Internasional Da Nang, Vietnam mendadak heboh setelah salah satu penumpang pesawat Vietnam Airlines berteriak ada granat di bagasi. Akibatnya, penerbangan menuju Kota Ho Chi Minh itu harus tertunda hingga dua jam.
Otoritas bandara menyebut, peristiwa itu terjadi pada Minggu akhir pekan lalu sekira pukul 15.15 waktu setempat.
Saat itu awak pesawat Vietnam Airlines dengan nomor penerbangan VN131, yang seharusnya berangkat ke Kota Ho Chi Minh dari Bandara Internasional Da Nang, melaporkan ada penumpang pria megnklaim ada granat di bagasi.

Pramugari kemudian melaporkan masalah tersebut kepada pilot, yang kemudian melarang penumpang tersebut terbang. Penerbangan yang seharusnya lepas landas pada pukul 15.25 terpaksa harus ditunda.
Petugas keamanan bandara lalu memeriksa kembali seluruh barang bawaan pesawat, termasuk pesawat itu sendiri.
Mereka memeriksa detail barang-barang milik keluarga yang beranggotakan empat orang bersama pria yang menyebut granat tadi.
Pengecekan selesai pukul 16.40 di hari yang sama, dan disimpulkan tidak ada barang berbahaya atau anomali keamanan yang ditemukan di pesawat.
Pria tersebut kemudian dibawa ke kantor pusat otoritas bandara untuk diinterogasi. Pesawat itu akhirnya lepas landas pukul 17.15.
Berdasarkan hukum yang berlaku di Vietnam, siapa saja yang menyebarkan berita palsu (hoaks) tentang keberadaan senjata api, peluru, bom, bahan peledak, radioaktif, dan senjata biokimia dan sejenisnya dalam penerbangan maka terancam sanksi denda hingga VND40 juta (USD1.579) atau setara Rp25,6 juta. Selain itu, pelaku juga bisa dijerat hukuman pidana telah menghalangi lalu lintas penerbangan.
(Rizka Diputra)