Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

14 Pelajar Dirawat di Rumah Sakit usai Konsumsi Keripik Kentang Pedas, Kok Bisa?

Azallea Nasafka Suryantara , Jurnalis-Senin, 22 Juli 2024 |17:00 WIB
14 Pelajar Dirawat di Rumah Sakit usai Konsumsi Keripik Kentang Pedas, Kok Bisa?
Belasan pelajar keracunan keripik pedas. (Foto: Odditycentral)
A
A
A

SEBANYAK 13 siswi perempuan dan satu siswa laki-laki dari Sekolah Menengah Rokugo Koka di Distrik Ota, Tokyo, Jepang terpaksa dirawat di rumah sakit setelah mengalami gejala sakit perut, mual, dan nyeri mulut yang parah.

Melansir dari Odditycentral Senin (22/07/24) menurut laporan dari Jiji Press, insiden ini terjadi setelah mereka berbagi sekantong keripik kentang yang diketahui mengandung cabai Bhut Jolokia, cabai superpedas yang terkenal.

Siswa mengeluhkan gejala tersebut di ruang kesehatan sekolah yang terdiri dari 13 anak perempuan dan satu anak laki-laki termasuk di antara 33 siswa yang membagi keripik kentang Bhut Jolokia ini. Meskipun gejala yang dialami tergolong ringan, namun mereka dirawat di ruang gawat darurat dan diperbolehkan pulang pada hari yang sama.

Keripik pedas

Beberapa siswa bahkan dilaporkan pingsan akibat reaksi yang sangat pedas dari keripik tersebut. Keripik ini diproduksi oleh Isoyama Corp, sebuah perusahaan di Prefektur Ibaraki, Jepang, yang menjualnya dengan label 'keripik kari 18+'. Perusahaan ini telah memperingatkan konsumen bahwa keripik kentang Bhut Jolokia sangat pedas, sekitar 200 kali lebih pedas daripada saus Tabasco.

Mereka menyarankan agar orang dengan tekanan darah tinggi atau masalah pencernaan tidak mengonsumsinya, dan bahkan menyarankan agar tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang besar. Dalam pernyataan resmi, Isoyama Corp menyampaikan penyesalannya atas insiden ini dan berharap agar semua siswa yang terpengaruh segera pulih dengan cepat.

Perusahaan juga menegaskan bahwa produk ini tidak diperuntukkan bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, sebagai tindakan pencegahan terhadap reaksi yang tidak diinginkan dari konsumen yang lebih muda. Kejadian ini telah menjadi peringatan bagi para siswa dan orangtua di seluruh Jepang akan bahaya yang terkait dengan konsumsi makanan pedas yang ekstrim.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement