Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hindari Manjakan Anak Balita dengan Gadget, Risiko Alami Speech Delay!

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2024 |13:45 WIB
Hindari Manjakan Anak Balita dengan Gadget, Risiko Alami Speech Delay!
Hindari Manjakan Anak dengan Gadget (Foto: Freepik)
A
A
A

TAK bisa dipungkiri, banyak orang tua yang sangat menyertakan pemakaian gadget atau perangkat gawai seperti smartphone hingga tablet ipad dalam pengasuhan anak sehari-hari. Baik itu untuk menenangkan anak saat tantrum, membujuk anak agar mau makan, atau sebagai screen time harian.

Dari segi medis, pakar kesehatan selalu mengingatkan orangtua untuk bisa membatasi penggunaan gadget terutama pada anak usia balita. Salah satu alasannya adalah risiko speech delay.

Ya, anak balita yang sering main gadget berisiko alami speech delay. Ini bahkan telah dibuktikan di banyak studi, termasuk yang dipublikasi oleh Universitas Muslim Indonesia.

Penelitian berjudul 'Hubungan Intensitas Penggunaan Media Gadget dengan Speech Delay Pada Anak Balita di Kelurahan Pannampu Kota Makassar' menyebutkan ada  bukti bahwa ada kaitan antara penggunaan gadget di usia balita dengan masalah speech delay.

"Terbukti bahwa ada hubungan intensitas penggunaan media gadget, terhadap keterlambatan berbicara atau speech delay pada anak balita," ungkap laporan tersebut, dikutip Senin (15/7/2024)

Penelitian digelar dengan koresponden berjumlah 50 balita dengan rentang usia 2-5 tahun, yang sebagian besar  berjenis kelamin laki-laki yaitu 34 orang. Hasilnya, menunjukkan sebanyak 28 persen dari balita tersebut yang terbukti mengalami speech delay dan itu dikaitkan dengan intensitas penggunaan gadget yang tinggi.

 


Speech delay sendiri merupakan kondisi  ketika anak mengalami keterlambatan berbicara yang ditandai ketika anak mampu menyampaikan isi pikirannya, namun ucapannya masih sulit dipahami.

Beda dengan keterlambatan bahasa, yang mana itu ditandai ketika si kecil mampu mengucapkan kata-kata, tapi dia tidak bisa menggabungkannya untuk menyampaikan isi pikirannya.

Menurut Klinik Pintar, keterlambatan berbicara bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari gangguan pertumbuhan fisik, infeksi telinga, atau adanya masalah di mulut atau pendengaran.

"Salah satu penyebab speech delay lainnya adalah anak yang terlalu dekat dengan gadget. Artinya, penggunaan gadget terlalu sering," ungkap laporannya, bersumber dari The Hanen Center.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sendiri mengatakan bahwa masalah speech delay ini diduga banyak dialami pada anak-anak usia prasekolah.

 


Bagaimana gadget yang diakses si kecil menyebabkan speech delay?

Mengutip paparan Klinik Pintar, saat si kecil mendapatkan screen time, ini artinya hanya mendapat stimulasi bicara satu arah. Sedangkan, di usia anak-anak, anak membutuhkan perkembangan berbahasa dan berbicara dua arah.

"Beberapa tahun pertama kehidupan, otak reseptif anak sedang belajar bahasa baru dan membangun jalur komunikasi. Nah, ketika jalurnya tak terbentuk akibat hanya mendapat stimulasi searah, tidak dimungkiri kemampuan berbahasa dan berbicara si kecil dapat lambat berkembang," papar laporan itu.

Studi yang dilakukan American Academy of Pediatrics di rumah sakit anak di Kanada, peneliti mengamati hampir 900 anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Hasilnya, laporan penelitian mengungkapkan bahwa peneliti menemukan bahwa balita yang sering menggunakan gadget cenderung mengalami keterlambatan kemampuan bahasa ekspresif.

“Bahkan,  kemampuan anak untuk mengucapkan kata-kata dan kalimat juga lebih lambat. Bahkan, bayi usia 8-16 bulan yang satu jam lebih lama menonton video ditemukan memiliki kosakata yang lebih sedikit,” bunyi laporan tersebut.

 

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement