Festival Gunung Slamet dibuka dengan Tarian Carang Lembayung yang dibawakan oleh siswa SMPN 1 Purbalingga.
Acara ini turut dimeriahkan dengan Gelar Desa Wisata se-Purbalingga oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata.
Selain itu, beragam kearifan lokal juga dihadirkan seperti tradisi pengambilan mata air Gunung Slamet dari mata air Tuk Sikopyah, pentas seni tradisi, pentas seni musik Kabut Lembut Gunung Slamet, pesta gunungan hasil bumi, perang tomat, pameran UMKM dan kuliner khas lokal, serta kegiatan unik lainnya.
(Foto: dok. Kemenparekraf)
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengaku bangga, karena pada 2024, Festival Gunung Slamet ke-7 masuk sebagai salah satu 110 Kharisma Event Nusantara (KEN).
Ia berharap Festival Gunung Slamet dapat terus menjadi bagian dari KEN sehingga dapat menghasilkan perputaran ekonomi yang akan bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Purbalingga.
"Mudah-mudahan masuknya ke dalam KEN menjadikan Kabupaten Purbalingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia. Dan semakin banyak wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara akan berkunjung ke Kabupaten Purbalingga," ujar Dyah.
(Rizka Diputra)