Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Efek Samping Imunisasi, Berisiko Kematian?

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Senin, 01 Juli 2024 |01:00 WIB
Mengenal Efek Samping Imunisasi, Berisiko Kematian?
Mengenal efek samping imunisasi. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KASUS kematian bayi asal Sukabumi, Jawa Barat pasca melakukan imunisasi empat vaksin sekaligus belakangan membuat masyarakat khawatir. Banyak yang bertanya-tanya, apakah imunisasi atau vaksin berkali-kali bisa menyebabkan efek samping berat hingga kematian?

Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, lantas meluruskan terkait hal ini agar masyarakat tak salah kaprah. Prof. Hindra menegaskan, imunisasi tidak dapat menyebabkan kematian dan direkomendasikan sejak 2003.

“Hampir semua vaksin dapat diberikan secara ganda. Pemberian lebih dari 3 jenis antigen tidak akan menyebabkan kematian,” ujar Prof. Hindra, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Kesehatan RI, Senin, (1/7/2024).

“Kombinasi apapun secara umum tepat untuk dilakukan. Efek yang timbul umumnya ringan, berlangsung singkat dan sembuh dengan atau tanpa pengobatan,” tuturnya.

Imunisasi

Terkait efek imunisasi yang berkaitan dengan kematian, Prof. Hindra menyebut terdapat kondisi KIPI berat yang dinamakan syok anafilaktik. Reaksi anafilaktik akibat vaksinasi sangat jarang terjadi.

KIPI berat, yaitu menunjukkan gejala yang parah dan biasanya tidak berlangsung lama seperti kecacatan, syok anafilaktik dan alergi. Syok anafilaktik membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat.

“KIPI berat imunisasi adalah syok anafilaktik yang timbul 30 menit setelah imunisasi,” tuturnya.

Prof. Hindra menambahkan, syok anafilaktik setelah imunisasi sangat jarang terjadi.

“Kasus anafilaktik sangat jarang terjadi dan mayoritas dapat menyebabkan kematian segera setelah pemberian imunisasi, biasanya dalam 30 menit pertama,” katanya.

“Namun, hal ini tetap harus dibuktikan melalui investigasi dan kajian kausalitas yang mendalam atau menyeluruh,” ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement