Kini, saat bekerja sebagai guru, Manning memutuskan untuk mendonorkan hati dan jantungnya untuk penelitian namun 10 bulan lalu, dia menerima telepon yang berarti dia akan mendapatkan jantung lamanya kembali.
“Saya bukan orang Māori (suku tradisional di Selandia Baru), namun menurut saya kepercayaan tersebut sangat keren, namun sebenarnya saya mendonasikan kedua organ tubuh saya untuk penelitian medis dan sains, itulah sebabnya saya tidak memiliki hati, karena saya kuliah di universitas untuk studi tentang sirosis hati," sebut Manning.
“Sekitar 10 bulan kemudian, saya menerima telepon yang menyatakan mereka tidak lagi membutuhkan hati saya dan menanyakan apakah saya menginginkannya kembali. Saya mengiyakan karena saya ingin menguburkannya di properti yang berarti bagi saya, jadi mungkin rumah pertama yang saya beli, lalu saya ingin menanam pohon di atasnya,” tutupnya.
(Rizka Diputra)