KENAPA lantai Masjidil Haram di Arab tetap dingin meski terkena teriknya matahari? Ini alasannya yang jarang orang ketahui. Pasalnya berbagai cerita jemaah saat menunaikan ibadah umrah atau haji mengungkapkan kesejukan saat menginjakkan kaki di lantai marmer Masjidil Haram.
Banyak yang memperdebatkan alasan di balik perasaan sejuk tersebut. Meskipun panas di Makkah sangat terik yang bisa mencapai 50 derajat Celcius di musim panas.
Lantas kenapa lantai Masjidil Haram di Arab tetap dingin meski terkena teriknya matahari? Ini alasannya dikarenakan menggunakan kualitas bahan marmer paling bagus. Adapun Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengatakan bahwa lantai Masjidil Haram menggunakan bahan marmer jenis Thassos.

Penggunaan marmer Thassos di Masjidil Haram pertama kali dimulai pada tahun 1398, pada masa Raja Khalid. Arab Saudi telah mengimpor, selama beberapa dekade, marmer Thassos Yunani yang terkenal karena kemampuannya memantulkan cahaya dan panas, yang tidak dimiliki oleh jenis granit dan marmer lainnya.
Marmer Thassos adalah marmer paling putih dan langka di dunia dan butirannya berukuran kecil. Seperti namanya, marmer ini berasal dari Pulau Thassos Yunani, yang terletak di Laut Aegen, dimana ia telah diekstraksi sejak zaman kuno.
Orang Yunani termasuk orang pertama yang menemukan marmer dan mengembangkan kegunaannya sepanjang zaman. Marmer ini dibedakan dari yang lain dengan warna putih kristal, dan merupakan salah satu batu alam paling murni dan paling padat.