Menurut Syarifah, situasi ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah lewat Kemenkes RI. Ia menegaskan, bahwa peningkatan kasus depresi masyarakat Indonesia ini harus mendapatkan pelayanan yang tepat dan baik.
"Jadi ini sesuatu yang perlu kita perhatikan bahwa mereka yang mengalami kondisi ini dapat mendapatkan pelayanan yang tepat sebaik-baiknya," tegas Syarifah.
Sebagai informasi, Kebijakan kesehatan di Indonesia memerlukan data kesehatan berbasis bukti yang dimulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. Hal ini telah diterapkan Kementerian Kesehatan, salah satunya dengan melakukan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 yang merupakan gabungan antara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).
Berkaitan dengan kesehatan jiwa, SKI 2023 melakukan penilaian terhadap gangguan depresi dengan menggunakan instrumen Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)
Tingginya proporsi depresi pada kelompok anak muda yaitu penduduk yang pada saat SKI 2023 dilakukan berusia 15-24 tahun memerlukan perhatian. Sedangkan, mencapai sebanyak 61 persen anak muda mengalami depresi dan dalam 1 bulan terakhir pernah berpikir untuk mengakhiri hidup.
(Rizky Pradita Ananda)