Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kolombia Resmi Larang Tradisi Legendaris Adu Banteng, Ini Alasannya

Janila Pinta , Jurnalis-Selasa, 04 Juni 2024 |07:55 WIB
Kolombia Resmi Larang Tradisi Legendaris Adu Banteng, Ini Alasannya
Kolombia resmi melarang tradisi adu banteng (Foto: AP Photo)
A
A
A

PEJABAT Kolombia mencanangkan peraturan terbaru mengenai salah satu tradisi legendaris di wilayah tersebut. Kongres negara itu resmi melarang tradisi adu banteng, lantaran dianggap kontroversial di tengah negara-negara yang masih mengadakannya.

Mengutip dari AP News, keputusan yang disampaikan pada Selasa 28 Mei 2024 lalu itu memberitahukan pelarangan adu banteng dalam kurun waktu tiga tahun sebelum tradisi tersebut akan dijadikan ilegal pada awal tahun 2028. 

RUU itu saat ini hanya perlu ditandatangani oleh Presiden Gustavo Petro, yang juga sudah lama menentang pergelaran tersebut.

Tradisi berusia berabad-abad ini telah banyak menginspirasi karya berupa lagu dan novel terkenal. Acara adu banteng yang berasal dari Semenanjung Iberia ini masih legal di beberapa negara seperti Spanyol, Perancis, Portugal, Peru, Ekuador, dan Meksiko.

10 Kota Idaman Banyak Orang untuk Dihuni di Dunia

Tradisi adu banteng merupakan acara populer yang banyak disiarkan langsung di berbagai jaringan televisi. 

Namun, seiring berjalannya waktu pertunjukan ini mengundang banyak kontroversi lantaran perubahan pandangan terkait kesejahteraan hewan dan banyak orang yang tidak terima melihat hewan harus menderita demi sebuah hiburan.

“Larangan ini merupakan kemenangan besar bagi organisasi yang telah berupaya mengubah masyarakat dan menolak kekerasan terhadap hewan,” kata Terry Hurtado, seorang aktivis hak-hak hewan dan anggota dewan kota di Cali, yang telah memimpin protes menentang adu banteng sejak tahun 1990-an.

 

“Saya merasa lega karena banteng dan kuda (yang juga berpartisipasi dalam beberapa adu banteng) di Kolombia tidak lagi disiksa, dan anak-anak tidak lagi menyaksikan tontonan ini," lanjutnya.

Dalam adu banteng, hewan bertanduk tajam itu akan diadu dengan seorang matador yang akan memprovokasi banteng dengan kain merah, kemudian saat hewan itu sudah lelah menyerang matador, maka matador akan membunuh hewan tersebut dengan pedang setelah diserang dengan tombak dan belati.

Di Kolombia sendiri pertunjukan ini sudah ada sejak masa kolonial dan sekitar kurang dari 2 lusin kotamadya setempat selalu mengadakan tradisi ini. Salah satunya adalah Kota Manizales yang masih rutin mengadakan adu banteng tahunan dan masih berhasil menarik puluhan ribu penonton.

Sementara itu, pencinta adu banteng menilai larangan tersebut sebagai bentuk serangan terhadap kebebasan kelompok minoritas dan mereka juga menganggap aturan itu akan mendatangkan masalah bagi kota-kota karena pada dasarnya acara tersebut mampu mendatangkan ribuan pengunjung. 

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement