Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPECIAL REPORT: Varian Covid-19 Terbaru Jadi Ancaman Indonesia?

Kemas Irawan Nurrachman , Jurnalis-Minggu, 02 Juni 2024 |10:18 WIB
SPECIAL REPORT: Varian Covid-19 Terbaru Jadi Ancaman Indonesia?
SPECIAL REPORT: Varian Covid-19 Terbaru Jadi Ancaman Indonesia?
A
A
A

Perbedaan COVID-19 Varian JN.1, KP.1, dan KP.2

Sekadar diketahui, varian Covid-19 yang ada di Singapura yakni KP.1 dan KP.2, sedangkan di Indonesia varian JN.1, kemudian pertanyaanya apakah perbedaan di antara ketiga.

Menyitat laporan Channel News Asia (CNA), Covid-19 varian KP.1 dan KP.2 masuk dalam subvarian baru yang disebut 'FLiRT'. Semua strain yang tergolong dalam 'FLiRT' merupakan keturunan varian JN.1, cabang dari Omicron.

Pada kasus Singapura, strain KP.2 dilaporkan lebih cepat menular ketimbang KP.1. Tak hanya itu, Ahli Virologi Universitas Columbia dr David Ho melaporkan kalau KP.2 lebih mungkin menghindari pertahanan kekebalan tubuh, dibandingkan KP.1 maupun JN.1

"KP.2 bahkan dapat melawan pertahanan vaksin Covid-19 jenis terbaru, karena vaksin itu menargetkan XBB.1.5, varian yang berbeda dari JN.1," kata dr David Ho.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengklasifikasikan KP.2 sebagai Varian Dalam Pemantauan (VUM).

KP.2 sendiri pertama kali teridentifikasi di India pada Januari 2024. Setelah ditemukan, varian itu mulai menyebar di banyak negara, termasuk ditemukan kasusnya di Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Australia, Selandia Baru, Inggris, dan Singapura.

Jadi pada dasarnya, KP.1, KP.2 dan JN.1 adalah satu keluarga. Poin ini yang mesti dicatat, dengan begitu gejala yang ditimbulkan dari ketiga varian Covid-19 tersebut tak jauh berbeda.

Profesor Andy Pekosz dari Sekolah Kesehatan Masyarakat John Hopkins Bloomberg mengatakan, pihaknya melihat ketiga varian Covid-19 tersebut cenderung menyebabkan gejala ringan di tubuh manusia.

"Kenapa jadi lebih ringan, bukan karena virusnya lemah, tapi kekebalan tubuh kita yang lebih kuat dibandingkan virus tersebut," katanya.

Di kasus yang lebih kecil, pasien mungkin mengalami gejala diare, mual, dan muntah. Bahkan untuk kasus Covid-19 sekarang ini jarang sekali ditemukan pasien mengeluhkan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement