KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyelenggarakan kegiatan workshop 'Evaluasi dan Implementasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di DPSP Labuan Bajo' di Kantor Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya dari Kemenparekraf bersama Basarnas untuk meningkatkan persepsi mengenai keselamatan dan keamanan berwisata bagi wisatawan di DPSP Labuan Bajo.
"Sehingga pelayanan bagi wisatawan serta kepercayaan wisatawan untuk berwisata dapat terus ditingkatkan," kata Fadjar, melansir website resmi Kemenparekraf.
Isu keselamatan dan keamanan wisatawan yang ditemui di DPSP Labuan Bajo salah satunya mengenai kecelakaan kapal wisata. Permasalahan tersebut dapat mempengaruhi preferensi wisatawan untuk berwisata ke Labuan Bajo.
(Foto: dok. Kemenparekraf)
Oleh karenanya, manajemen keamanan dan keselamatan pariwisata harus dilakukan dalam semua level mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, oleh semua pemangku kepentingan.
"Tindakan promotif dapat dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pelatihan khusus untuk melakukan langkah-langkah keamanan dan keselamatan yang diberikan kepada pemandu wisata lokal dan masyarakat setempat," terang dia.
Melalui workshop ini diharapkan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dapat memahami pentingnya ekosistem pariwisata yang terintegrasi serta manajemen krisis kepariwisataan daerah sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang berwisata ke Labuan Bajo.