BEREDAR baru-baru ini di media sosial, video yang menampilkan aksi seorang wanita menyantap beras dalam keadaan mentah, alias tidak dimasak sama sekali.
Video aksi ‘emak-emak’ yang makan beras mentah tersebut diunggah di akun X @tanyarlfes. Dalam video tersebut, sang wanita terlihat lahap menyantap beras mentah dalam takaran yang cukup banyak, satu sendok makan full.
(Foto: Tangkapan layar akun X @tanyarlfes)
Video tersebut lantas ramai dan sukses memancing berbagai komentar dari netizen. Tidak yang sedikit yang penasaran terkait efek aksi random emak-emak makan beras tersebut terhadap bahaya kesehatan pencernaan.
5 Penyakit Berbahaya Ditandai Sakit Kepala
Lantas, adakah bahaya kesehatan yang mengancam jika mengonsumsi beras mentah dalam takaran yang cukup banyak seperti yang dilakukan wanita dalam video tersebut? Pertama, beras mentah sendiri tidak menghasilkan aturan keamanan karena dianggap sebagai biji-bijian makanan yang biasanya diproses sebelum dikonsumsi.
Undang-Undang Modernisasi Keamanan Pangan (FSMA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), tidak mengkategorikan beras mentah sebagai bahan makanan yang layak dikonsumsi jika tidak diolah melalui proses pemasakan terlebih dahulu.
Pasalnya, mengonsumsi beras mentah diyakini bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Salah satunya yakni keracunan makanan. Sebab beras bisa menampung bakteri berbahaya, seperti Bacillus cereus (B. cereus).
Cereus merupakan jenis bakteri yang banyak ditemukan di tanah dan dapat mencemari beras mentah. Bakteri ini dapat membentuk spora, yang berfungsi sebagai perisai agar B. cereus dapat bertahan saat dimasak.
Namun, bakteri ini umumnya tidak menjadi masalah pada nasi yang baru dimasak karena suhu tinggi mampu meminimalkan pertumbuhannya. Sementara pada beras mentah yang tidak disimpan dengan benar, suhu yang lebih dingin dapat mendorong pertumbuhan bakteri.
Keracunan akibat makan beras mentah dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kram perut, atau diare dalam waktu 15 – 30 menit setelah dikonsumsi. Mengonsumsi beras mentah juga disebut bisa menimbulkan masalah pencernaan karena beberapa senyawa yang dikandungnya.
Salah satunya lektin, yakni sejenis protein yang bertindak sebagai insektisida alami. Lektin terkadang disebut sebagai antinutrien karena dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Manusia tidak dapat mencerna lektin, sehingga lektin melewati saluran pencernaan tanpa perubahan dan dapat merusak dinding usus. Kemudian, kondisi inilah yang bisa bikin timbul gejala, seperti diare dan muntah. Untungnya, sebagian besar lektin akan hilang jika beras dimasak hingga matang.
Selain itu, makan beras mentah dalam jumlah besar akibat pica telah dikaitkan dengan berbagai efek samping. Mulai dari tubuh kelelahan karena energi yang didapat tidak mencukupi, kerusakan gigi karena tekstur beras yang keras, hingga anemia defisiensi besi yang menyebabkan rambut rontok, tubuh mudah memar dan lelah, serta kulit pucat. Demikian sebagaimana dihimpun dari laman HSPH Harvard, Pubmed NCBI, dan Wiley Online Library, Kamis (23/5/2024)
(Rizky Pradita Ananda)