Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kasus Covid-19 Merebak di Singapura, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai

Syifa Fauziah , Jurnalis-Senin, 20 Mei 2024 |14:00 WIB
Kasus Covid-19 Merebak di Singapura, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Kasus Covid-19 di Singapura meningkat, ini gejala yang perlu diwaspadai. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KASUS Covid-19 di Singapura mengalami peningkatan. Tercatat ada 25.900 kasus Covid-19 sejak 5 hingga 11 Mei 2024. Rata-rata rawat inap harian juga meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pasien pada minggu sebelumnya.

Dilansir dari Today.com, Senin (20/5/2024) varian baru Covid-19 yang menyebar dengan cepat disebut KP.2 beredar di Amerika Serikat dan mendorong peningkatan proporsi kasus, sehingga memicu kekhawatiran mengenai potensi gelombang musim panas.

KP.2 adalah bagian dari keluarga varian baru, yang oleh para ilmuwan dijuluki “FLiRT” setelah mutasinya. Bulan lalu, KP.2 dengan cepat mengambil alih JN.1, subvarian omicron yang mendorong lonjakan kasus Covid pada musim dingin lalu, menjadi strain dominan di AS.

Saat ini, KP.2 menyumbang lebih dari seperempat infeksi secara nasional, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Lantas apa saja gejala Covid-19 varian FLiRT yang harus diwaspadai?

profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, dr. William Schaffner, mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah gejala KP.2 dan varian FLiRT lainnya berbeda dengan strain sebelumnya.

“Varian FLiRT mungkin tidak akan menimbulkan gejala yang sangat khas. Tampaknya saat ini akan mengikuti subvarian lainnya,” ujar Schaffner kepada Today.

Covid-19

Gejala varian FLiRT serupa dengan gejala yang ditimbulkan JN.1, antara lain:

Sakit tenggorokan

Batuk

Kelelahan

Penyumbatan

Pilek

Sakit kepala

Nyeri otot

Demam atau menggigil

Hilangnya indera perasa atau penciuman baru

Sesak napas atau kesulitan bernapas

Mual atau muntah

Diare

Menurut CDC, jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami seseorang biasanya lebih bergantung pada kesehatan dan kekebalan tubuh seseorang dibandingkan varian yang menyebabkan infeksi.

“Mirip dengan JN.1 dan subvarian omikron lainnya, varian FLiRT tampaknya menyebabkan infeksi yang lebih ringan. Saat ini tidak ada bukti yang membuat kami berpikir KP.2 lebih ganas atau lebih mampu menyebabkan penyakit parah dibandingkan varian sebelumnya,” kata Schaffer.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement