Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bukan Wajah atau Badan, Ini 3 Bagian Tubuh yang Perlu Sering Dibersihkan saat Mandi

Lulu Az Zahra , Jurnalis-Jum'at, 17 Mei 2024 |04:00 WIB
Bukan Wajah atau Badan, Ini 3 Bagian Tubuh yang Perlu Sering Dibersihkan saat Mandi
Tiga bagian tubuh yang wajib dibersihkan saat mandi. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

SEBAGIAN besar dari kita mungkin berpikir bahwa telah cukup bersih dan menjaga kebersihan diri. Namun, ternyata banyak orang yang masih mengabaikan area tertentu saat mereka mencuci diri.

Seorang dokter kulit mengungkapkan terdapat bagian tubuh yang kurang dicuci dan hasilya cukup mengerikan. Lindsey Zubritsky, yang akrab dipanggil Dermguru di media sosial, mengungkapkan tiga bagian tubuh yang perlu mendapatkan perhatian ekstra saat mandi dalam video di akun instagramnya.

Melansir dari vt Jumat (17/5/2024), dalam video tersebut dia menjelaskan bahwa area pertama yang mungkin kurang dibersihkan orang adalah bagian belakang telinga. Lindsey kemudian menyarankan untuk melakukan tes sederhana dengan menggosokkan jari ke belakang telinga, lalu cium baunya.

Jika dapat mencium bau atau merasakan sesuatu yang tidak biasa, ini tanda bahwa area tersebut membutuhkan perhatian lebih. Belakang telinga dapat menjadi area umum yang ditumbuhi ketombe atau penumpukan minyak lainnya jika tidak dibersihkan secara rutin.

Mandi

Selanjutnya, area kedua yang bahkan lebih kotor adalah pusar. Pusar yang kotor dapat menimbulkan konsekuensi yang cukup menjijikan jika diabaikan. Karena jika pusar tidak dibersihkan dapat menimbulkan batu pusar yang disebut omphalolith. Lindsey memperingatkan bahwa pusar adalah area yang sangat umum untuk menampung keringat dan penumpukan kotoran.

Terakhir, area tubuh yang tidak boleh dilewatkan untuk dibersihkan adalah bagian bawah kuku karena dapat menampung beberapa kuman serius. Lindsey menyarankan untuk membersihkan bagian bawah kuku dengan sikat saat mandi untuk menghilangkan kotoran dan penumpukan lainnya.

Ketiga area tersebut merupakan tempat umum untuk menampung MRSA (Methisilin-Resisten Staphylococcus aureus), bakteri yang resisten terhadap banyak antibiotik. Jika seseorang sering mengalami infeksi bakteri pada kulit atau folikulitis, mungkin saja orang tersebut bisa terkena kolonisasi MRSA di area tersebut.

Selain itu, Lindsey juga menyarankan untuk menemui dokter kulit jika Anda terus mengalami infeksi Staph pada kulit. Dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan seperti mandi pemutih, program dekolonisasi, atau pencucian Hibiclens.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement