Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berkaca Kasus Betharia Sonata, Gejala Stroke Bisa Pengaruhi Penglihatan Seseorang

Devi Pattricia , Jurnalis-Rabu, 08 Mei 2024 |13:55 WIB
Berkaca Kasus Betharia Sonata, Gejala Stroke Bisa Pengaruhi Penglihatan Seseorang
Betharia Sonata alami stroke. (Foto: Instagram @official.bethariasonata)
A
A
A

PENYANYI senior Betharia Sonata belum lama ini mengalami gangguan penglihatan usai mengalami gejala stroke. Penyanyi 61 tahun itu pun harus menjalani perawatan intensif.

Bahkan menurut pengakuan sang mantan suami, Willy Dozan, Betharia Sonata mengalami kesulitan dalam berbicara dan masalah penglihatan, lantaran matanya tak bisa membedakan warna-warna. Oleh karenanya, Betharia Sonata harus menjalankan proses latihan motorik agar bisa kembali seperti semula.

Pada beberapa kasus gejala yang muncul akibat stroke memang bisa mempengaruhi kondisi penglihatan seseorang. Melansir Very Well Health, Rabu (8/5/2024), stroke merupakan gangguan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh pembekuan darah (iskemik). Pada sebagian orang yang mengalami stroke biasanya mengalami perubahan kemampuan penglihatan.

Betharia Sonata

Hal ini karena berbagai wilayah otak bekerja sama untuk mengendalikan penglihatan. Namun gangguan penglihatan akibat gejala stroke biasanya tergantung pada ukuran dan lokasi stroke, hal ini mungkin memengaruhi berbagai aspek penglihatan atau tidak.

Sementara itu, dikutip dari Royal National Institute of Blind People, ada beberapa gejala stroke yang muncul di bagian mata seperti hilangnya lapang pandang, penglihatan kabur, penglihatan ganda, kesulitan membaca, gambar bergerak, hingga kepekaan terhadap cahaya.

Namun apabila stroke telah mempengaruhi area otak sebagai pusat memproses informasi dari penglihatan, maka beberapa permasalahan yang bisa muncul yaitu pengabaian visual, menilai kedalaman dan pergerakan, mengenali benda dan orang, dan halusinasi visual.

Bukan cuma itu, masalah dalam memproses visual juga menjadi gejala stroke yang ada di mata dan kerap kali terjadi. Kondisi ini membuat otak kesulitan memproses informasi yang diterima dari mata dan indera lainnya.

Sehingga penderitanya kesulitan untuk melihat serta mengenal benda atau orang di sekelilingnya dan sulit membeda-bedakan warna. Tak jarang para penderitanya jadi sulit ketika ingin meraih suatu benda atau melihat banyak objek dalam waktu yang bersamaan.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement