Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Makanan Bersantan Diganti Susu Jadi Lebih Sehat untuk Orang Kolesterol Tinggi?

Devi Pattricia , Jurnalis-Rabu, 08 Mei 2024 |17:30 WIB
Makanan Bersantan Diganti Susu Jadi Lebih Sehat untuk Orang Kolesterol Tinggi?
Makanan bersantan. (Foto: Instagram @sotojakartapakhyu)
A
A
A

MEMASAK makanan yang berbahan santan, sehingga bisa dikonsumsi jadi menu hidangan sehari-hari memang tak mudah dan sangat bisa menjadi sangat menantang, bagi orang-orang dengan riwayat penyakit darah tinggi, kolesterol, hingga diabetes.

Tak jarang banyak orang yang takut mengonsumsi makanan berbahan dasar santan seperti, opor,  soto, gulai, kari dan makanan santan lainnya karena akut kadar kolesterol jahat dalam darah langsung melejit. Alhasil banyak orang yang memilih untuk mengganti santan dengan susu, karena menyakini susu jauh lebih sehat dibandingkan santan.

 BACA JUGA:

Tapi, benarkah mengganti santan dengan susu bisa membuat makanan jauh lebih sehat? Ahli Gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes terlebih dahulu menjelaskan bahwa susu dan santan, nyatanya adalah dua bahan yang memiliki karakteristik berbeda.

Siapa sangka, susu ternyata cenderung mengandung kolesterol dan lemaknya rantai pendek. Sedangkan santan tidak mengandung kolesterol dan lemaknya rantai menengah. Sehingga, keduanya tidak cocok untuk menggantikan perannya masing-masing.

“Susu itu tidak sama dengan santan, karena kalau susu itu ada kolesterolnya, santan tidak mengandung kolesterol,” kata Dr. Rita, dikutip dari Instagram @ritaramayulis, Rabu (8/5/2024)

“Kalau susu itu lemaknya rantai pendek, santan itu lemaknya rantai menengah. Jadi mereka tidak cocok untuk saling menggantikan (satu sama lain),” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama. Dr. Rita juga mengingatkan jika susu dipanaskan secara terus menerus apalagi dalam suhu tinggi dalam waktu yang lama, hal ini bisa merusak kandungan gizi yang terkandung di dalamnya. Contohnya, kandungan protein serta kalsium akan rusak. Selain itu, beberapa vitamin B1,B2,B3,B6, dan B12 juga bisa teroksidasi lantaran terkena panas.

“Kalau susu dipanaskan dengan suhu tinggi dalam waktu yang lebih dari dua sampai tiga menit, dan kemudian dipanaskan berulang, maka kandungan gizinya akan rusak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dr. Rita menyarankan bagi yang ingin mengonsumsi makanan bersantan tapi tidak ingin terkena bahaya dari santan, maka konsumsi makanan tersebut hanya secukupnya dalam porsi santan yang tidak terlalu banyak.

“Jika ingin tidak mendapatkan hal-hal berbahaya dari konsumsi santan, maka (konsumsi) mengambil santan secukupnya, maksimal sepertiga gelas untuk setiap konsumsi,” saran Dr. Rita

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan bersantan dengan dikombinasikan bersama sayuran nol kalori yang tinggi serat, seperti timun, selada, dan tomat. Bisa juga dimasak menggunakan santan encer, kemudian untuk mengentalkannya bisa manfaatkan rempah alami seperti kemiri.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement