Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Ungkap Pentingnya Peran Perempuan di Sektor Parekraf

I Gusti Bagus Alit Sidi , Jurnalis-Jum'at, 03 Mei 2024 |05:50 WIB
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Ungkap Pentingnya Peran Perempuan di Sektor Parekraf
Wamenparekraf RI, Angela Tanoesoedibjo (Foto: dok. Kemenparekraf)
A
A
A

WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo menghadiri The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and The Pacific atau konferensi regional pariwisata PBB kedua. Pertemuan itu membahas pemberdayaan perempuan dalam pariwisata di Asia dan Pasifik.

Ratusan peserta yang berasal dari UN Tourism Officials, para menteri pariwisata perempuan, tokoh-tokoh perempuan industri pariwisata, akademisi, hingga pemangku kepentingan di wilayah Asia Pasifik hadir dalam acara tersebut.

Konferensi ini sejatinya menekankan peran perempuan pada sektor pariwisata dengan menghadirkan sejumlah tokoh penting perempuan sebagai pembicara.

The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and The Pacific berlangsung di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis, 2 Mei 2024.

Infografis Spot Kerajinan Tangan di Bali

Tujuan kegiatan ini tak lain mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam industri pariwisata.

Event ini juga sejalan dengan tujuan yang lebih luas dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan merupakan implementasi salah satu komponen dari sustainable development goals, yakni kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi.

Diharapkan konferensi ini menjadi momentum untuk memperkuat peran perempuan dan kesetaraan gender di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dalam sambutannya, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo berujar bahwa pemberdayaan perempuan bukan sekadar soal pencapaian kesetaraan dan hak asasi manusia, namun pemberdayaan perempuan harus menghasilkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan.

"Penelitian dari IMF menunjukkan bahwa dengan mempersempit kesenjangan umum di pasar tenaga kerja, dapat meningkatkan PDB di negara-negara berkembang sebesar hampir 8 persen. Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari pengurangan kesenjangan gender hasilnya akan lebih besar lagi. Yaitu meningkatkan PDB di negara-negara tersebut rata-rata sebesar 23 persen," paparnya.

Menurut dia, Indonesia saat ini berada di peringkat 87 dalam kesenjangan gender global, yang menunjukkan bahwa kesetaraan gender di Tanah Air telah mencapai 69,7 persen. Melihat tantangan global, kata Angela, maka perlu ada percepatan dengan memberdayakan berbagai potensi yang ada.

"Banyaknya peluang yang diberikan akan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi di sektor tersebut. Pariwisata merupakan salah satu jawaban atas kesenjangan ketidaksetaraan gender," tuturnya.

Infografis Wisata Tabanan

Dirinya pun merasa senang bisa menjadi salah satu pembicara pada konferensi tersebut karena membahas peran integral perempuan dalam industri pariwisata dan mendorong kurva yang berkelanjutan serta inklusif.

Yang terpenting bagi Angela, ada dialog untuk menjadi tindakan nyata dan menciptakan kemajuan di sektor pariwisata hingga pemberdayaan perempuan. Konferensi ini pun diharapkan menjadi katalisator perubahan dan pemberdayaan yang berarti bagi perempuan di sektor pariwisata.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement