Dia menyebut saat pameran nanti menampilkan berbagai produk fashion, aksesoris, perhiasan,tas, alas kaki, batik, ecoprint, leather, dan berbagai produk mode berkualitas lainnya. Dengan luas area pameran lebih dari 5000 meter persegi, mampu menampung lebih dari 100 produsen Fashion, pemilik brand pilihan DIY dan 60 Fashion Designer (Hall B - Pameran Warna Fesyen Istimewa Yogyakarta).
"Lebih dari 100 produsen dan pemilik brand Fashion serta beauty dari berbagai wilayah nusantara (Hall C-Pameran Warna Fesyen Istimewa Nusantara). 40 Brand Jogja telah diundang untuk berpartisipasi di Pameran Warna Fesyen Istimewa Yogyakarta diantaranya Dowa, Dagadu, wearing Klamby,"terangnya.
JFW 2024 menargetkan 10 ribu kunjungan selama perhelatan nanti. Transaksi ekonomi diprediksi mencapai Rp 2,6 miliar dengan keterlibatan IKM brand fashion ready to wear yang memiliki pangsa pasar tersendiri dan dikenal masyarakat.
Sementara, GKBRAA Paku Alam yang hadir dalam peluncuran turut mengajak seluruh elemen untuk menggelorakan semangat JFW sehingga harapan Jogja menjadi kota fashion dunia bisa diwujudkan. Salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan mengenakan busana yang fashionable dimulai dari stakeholder di DIY. "Fashionable itu tak harus mahal, tapi nyaman dan matching, baik dipakai sehingga bagus dipandang," kata dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)