SOEKORO masih teringat beragam peristiwa yang terjadi saat pertama kali dirinya membuka sebagai Agen BRILink pada 2015. Tidak hanya pengalaman menyenangan, pria asal Tegal ini juga tidak lupa dengan kenangan pahitnya.
"Saya pernah jadi korban hipnotis," tutur Soekoro saat ditemui Okezone di kios miliknya kawasan Meruyung, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Saat itu, Soekoro tengah berjaga seorang diri di kios miliknya. Kemudian datang sekira enam orang secara bergelombang dengan menggunakan tiga sepeda motor.
"Satu orang melakukan transaksi, kemudian datang orang lainnya juga mau melakukan transaksi. Namun, ada satu lainnya yang minta transaksi secara terburu-buru, nah di situ konsentrasi saya terpecah. Ketika lengah, salah satu kompolotan tersebut masuk ke dalam konter dan mengambil uang yang sudah dihitung," kenangnya.
Dirinya baru menyadari setelah melihat rekaman CCTV yang ada di kios miliknya. Di situ baru diketahui bahwa mereka merupakan satu kompolotan.
"Sejak peristiwa itu, sekarang untuk berjaga di kios lebih dari satu orang, yakni saya dan istri. Jadi bisa mengerjakan semua transaksi secara bersamaan," tuturnya.
Soekoro pun tidak segan untuk membagikan tips agar terhindar dari kejahatan hipnotis. Selain berjaga lebih dari satu orang, perlu diwaspadai jika ada pelanggan yang datang secara bersamaan.
"Jika nasabah tidak mau membuka helm dan masker saat melakukan transaksi. Namun yang terpenting, pastikan uang dari nasabah sudah diterima sebelum melakukan transaksi. Itu juga saya buat kan Standar Operasional Prosedur (SOP) di kios," tuturnya.
Meski demikian, Soekoro masih tetap bertahan dengan usahanya sebagai Agen BRILink dan terus akan mengembangkannya ke depan. "Ada satu kios lagi sebagai Agen BRILink juga, cuma karena lebaran masih tutup dahulu sembari cari karyawan," tandasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)