Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berhasil Kembangkan Bisnis Bakso Terasa Berkat KUR, Supari Ikut Meriahkan Acara Mem-BRImo-kan CFD

Tuty Ocktaviany , Jurnalis-Kamis, 25 April 2024 |15:14 WIB
Berhasil Kembangkan Bisnis Bakso Terasa Berkat KUR, Supari Ikut Meriahkan Acara Mem-BRImo-kan CFD
Supari pemilik Bakso Terasa ikut meriahkan acara Mem-BRImo-kan CFD. (Foto: Tuty Ocktaviany/Okezone.com)
A
A
A

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Regional Office (RO) Jakarta 1 sukses menggencarkan sosialisasi BRImo di acara Car Free Day (CFD), Minggu 24 April 2024. Menariknya, ada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilibatkan.

Acara bertajuk “Mem-BRImo-kan CFD” sukses menyedot perhatian masyarakat. Mereka ikut kegiatan yang digelar oleh BRI RO Jakarta 1, mulai dari funwalk, lari dan sepeda santai yang diikuti oleh warga Jakarta sekitarnya. Titik start-nya dari Kantor Pusat Bank BRI hingga finish di FX Sudirman.

Di titik finish FX Sudirman, booth BRI langsung dikerumuni masyarakat yang ingin tahu banyak tentang BRImo. Termasuk ingin tahu soal promo dan lainnya.

CFD
Suasana acara Mem-BRImo-kan CFD di FX Sudirman. (Foto: Tuty Ocktaviany)

Menariknya, ada UMKM yang hadir di tengah-tengah acara “Mem-BRImo-kan CFD”. Adalah Bakso Terasa milik Supari.

Supari sehari-hari punya usaha bisnis bakso di sekitar Benhil Jakarta. Dia mengaku beruntung dilibatkan oleh BRI untuk memeriahkan acara di CFD.

Memang ini bukan yang pertama kali, sebelum Ramadhan 2024 lalu, Supari juga terlibat di event yang sama.

“Saya senang sekali dipanggil BRI untuk acara CFD ini. Alhamdullilah,” ucap Supari kepada Okezone.com di lokasi CFD, FX Sudirman, Jakarta, Minggu 24 April 2024.

BRI
Bakso Terasa milik Supari ikut meriahkan acara. (Foto: Tuty Ocktaviany)

Supari mengaku usaha baksonya sudah menjadi langganan para karyawan BRI di daerah Benhil. Selain itu, dia memang menjadi nasabah BRI sejak lama.

“Saya juga ambil pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pertama kali ambil Rp200 juta dengan angsuran dua tahun. Begitu lunas, saya pinjam lagi. Dari pinjaman itu, bisa saya gunakan untuk tambahan modal dan renovasi tempat usaha,” kata Supari.

Tempatnya untuk usaha memang masih kontrak. Namun, Supari rela mengeluarkan sejumlah uang untuk mempercantik tempat usahanya agar pembeli lebih nyaman ketika makan.

“Saat ini, usaha saya fokus di Benhil. Sebelum pandemi Covid-19, saya pernah punya empat tempat usaha. Setelah itu, saya sempat tutup dua bulan. Kendalanya memang di karyawan yang dapat dipercaya susah,” ucapnya yang mulai bisnis sejak 1989.

Supari mengatakan, omzet bisnis bakso setiap harinya lumayan. “Dulu memang ramai sebelum Covid-19. Sehari bisa dapat Rp12 juta. Itu pendapatan kotornya,” kata Supari yang tinggal di daerah Cibinong.

Supari mengatakan, merek baksonya dinamai Bakso Terasa. Itu ada filosofinya terkait rasa. Selama ini, banyak pelanggan yang memuji bakso miliknya terasa enak. Sehingga wajar saja jika dilirik untuk memeriahkan event BRI.

“Bakso Terasa, terasa dagingnya. Kita tidak pakai campuran apa-apa. Satu porsi harganya Rp35 ribu di Benhil. Kalau event gini, bisa Rp40 ribu. Saya dapat pesanan 320 porsi bakso di CFD ini,” kata Supari sekaligus jualan siomay, sop iga, nasi goreng, jus di Benhil.

Bakso milik Supari terasa enak lantaran memiliki cita rasa yang berbeda dengan lainnya. Supari mengaku dapat racikan resep dari orangtuanya.

“Saya bikin baksonya sekaligus untuk dua hari. Membutuhkan daging sebanyak 16 kg. Saya biasanya membeli daging setiap satu kilogramnya seharga Rp120 ribu-Rp130 ribu,” kata Supari yang asli dari Karanganyar, Solo.

CFD
Suasana acara Mem-BRImo-kan CFD di FX Sudirman. (Foto: Tuty Ocktaviany)

Manfaatkan QRIS BRI

Menurut Supari, banyak pelanggannya yang memanfaatkan QRIS BRI sebagai alat pembayaran. Baginya, itu menguntungkannya karena lebih simpel.

“Saya menggunakan QRIS BRI sudah dua tahunan. Manfaatnya lebih mudah. Sekarang ini tidak banyak pembeli yang menggunakan uang cash,” katanya.

Supari mengatakan, pengguna QRIS didominasi oleh anak muda. Mereka kadang suka memastikan dahulu sebelum beli, bisa membayar dengan QRIS atau tidak.

“Saat ini, hampir 80 persen pelanggan saya memakai QRIS. Pelanggan kebanyakan orang kantoran. Baru Sabtu dan Minggu kebanyakan keluarga. Saya juga sering dipanggil untuk acara pernikahan, arisan dan lainnya,” ucapnya.

Supari pun mengucapkan terima kasih kepada BRI karena sudah membantunya selama ini lewat pinjaman KUR. “Saya suka dipanggil BRI untuk event tertentu. Karyawan BRI sudah menjadi langganan saya juga,” katanya.

BRI RO Jakarta 1 Dukung UMKM

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Salah satunya dilakukan lewat pemberian pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Itu pula yang menjadi concern dari BRI Regional Office (RO) Jakarta 1. Menurut BRI Regional CEO Jakarta 1 Yodi Herzaman, perkembangan KUR sejauh ini positif. Pasalnya, masyarakat tidak perlu pakai agunan.

“Nasabah yang nabung, bertransaksi, bisa diberikan kredit,” ucap BRI Regional CEO Jakarta 1 Yodi Herzaman, ditemui Okezone.com di acara “Mem-BRImo-kan CFD”, FX Sudirman, Jakarta, Minggu 21 April 2024.

BRI RO Jakarta 1

Yodi mengatakan, nasabah yang pinjaman KUR-nya sudah habis limitnya, akan diarahkan ke komersil.

Sudah terdeteksi. “Maunya banyak masyarakat diberi pinjaman KUR, namun anggaran dari pemerintah terbatas,” katanya.

Bagaimana terkait potensi UMKM di BRI RO Jakarta 1? “Industri kecil juga ada. Kayak di Penggilingan, pusat industri kecil banyak. Tapi masih banyak perdagangan saya kira,” ucapnya.

Dengan pencapaian BRI selama ini, Yodi punya harapan khusus di 2024.

“Harapannya, tentu masyarakat mempercayakan dananya untuk dikelola BRI. BRI juga akan berusaha meningkatkan layanannya. Tidak hanya layanan di mobile, tapi layanan di kantor-kantor konvesional kita. Makanya kita beberapa renovasi, kita percantik, supaya masyarakat lebih nyaman bertransaksi di BRI,” ucapnya.

(Tuty Ocktaviany)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement