Hermawan mengatakan, tubuh manusia memiliki pengingat otomatis atau “alarm” internal. Misalnya, umat Islam biasanya bangun pada pukul 04.00 atau 05.00 pagi. Untuk salat subuh, gunakan jam alarm alami yang bangun pada waktu tersebut.
Menurut Hermawan, membiasakan bangun pagi bisa membantu mengatur ulang pola tidur akan kembali normal.
Selain itu, katanya, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pengurangan stres akan memudahkan untuk menghidupkan kembali pola tidur yang berubah selama bulan puasa.
"Perlu juga diperhatikan terhadap kualitas tidur di siang hari yaitu tidur lima sampai delapan jam kemudian. Karena kita mendapatkan nutrisi yang baik untuk tubuh kita, maka kondisi mental kita juga baik yaitu. bebas stres, biasanya cepat dan berkualitas rendah. tidak ada masalah dengan pengembalian. dan tidur normal,” jelasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)