Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berkaca Kasus Depresi yang Dialami Ribuan Calon Dokter Spesialis, Yuk Kenali Gejalanya sejak Dini

Lulu Az Zahra , Jurnalis-Rabu, 17 April 2024 |10:25 WIB
Berkaca Kasus Depresi yang Dialami Ribuan Calon Dokter Spesialis, Yuk Kenali Gejalanya sejak Dini
Mengenal 12 gejala depresi. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

BELUM lama ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) melaporkan gejala depresi ringan hingga sederhana dialami para calon dokter spesialis yang tengah menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Vertikal (RSV) atau rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Pusat.

Dari total 2.714 PPDS RSV, tercatat ada 614 calon dokter spesialis yang berasal dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan 350 calon dokter spesialis berasal dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mengalami gejala depresi.

Selain itu, terdapat 326 calon dokter spesialis dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 284 calon dokter spesialis dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah, dan 240 calon dokter spesialis dari RS Wahidin Sudirohusodo yang juga mengalami gejala depresi.

Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa sebagian besar kasus gejala depresi dialami oleh calon dokter spesialis Ilmu Kesehatan Anak yang mencapai 381 orang. Disusul oleh Spesialis Penyakit Dalam sebanyak 350 orang dan Spesialis Anestesiologi dengan total 248 orang. Selain itu, terdapat 164 calon dokter yang sedang mengikuti pendidikan spesialis Neurologi juga mengalami gejala depresi, serta 153 Spesialis Obgyn.

Sekedar informasi, gejala depresi dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan durasi. Jika seseorang mengalami beberapa gejala tersebut secara terus-menerus selama beberapa minggu atau lebih, penting untuk mencari bantuan profesional untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

Depresi

Depresi bukanlah tanda kelemahan dan tidak dapat diatasi dengan hanya mengubah pikiran. Penyakit ini merupakan kondisi medis yang serius karena mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk perasaan, pikiran, dan perilaku. Dalam banyak kasus, kondisi mental yang tidak diobati dapat menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan, bahkan mengamcam keselamatan seseorang.

Melansir dari Mayo Clinic pada Rabu (17/4/2024), depresi adalah gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat terus-menerus. Selain itu, penyakit ini juga memengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang serta dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik.

Seseorang yang menderita depresi mungkin kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari, bahkan terkadang merasa hidupnya tidak layak untuk dijalani. Belum diketahui secara pasti apa penyebab depresi. Namun, beberapa faktor mungkin dapat terlibat, seperti perbedaan biologis, kimia otak, perubahan keseimbangan hormon tubuh, dan faktor genetik.

Depresi mungkin hanya terjadi sekali dalam hidup seseorang, namun biasanya mengalami beberapa episode. Selama episode tersebut, gejala terjadi hampir sepanjang hari, bahkan hampir setiap hari.

Gejala depresi pada anak-anak dan remaja serupa dengan orang dewasa, namun terdapat beberapa perbedaan. Anak-anak yang lebih kecil mungkin menunjukkan gejala seperti kesedihan, mudah tersinggung, atau penolakan untuk pergi ke sekolah. Sementara remaja mungkin menunjukkan gejala seperti kinerja buruk di sekolah atau penggunaan narkoba atau alkohol.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement