“Kami memantau dengan cermat situasi di Timur Tengah, dan kami akan menyesuaikan jalur penerbangan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Tak hanya Singapore Airlines, langkah ini juga dilakukan oleh beberapa maskapai lainnya seperti Jerman, Lufthansa dan anak perusahaannya Australia, Qantas.
Pada hari Jumat, Lufthansa menyatakan bahwa pesawatnya tidak akan lagi menggunakan wilayah udara Iran. Sebab mereka memperpanjang penangguhan penerbangan ke dan dari ibu kota Iran.
Kemudian pada hari Sabtu, maskapai penerbangan Australia Qantas juga mengatakan akan mengalihkan penerbangan jarak jauhnya antara Perth dan London untuk menghindari wilayah udara Iran di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
(Rizka Diputra)