"Jadi tema yang diusung tema kebersamaan tentunya dalam sebuah esensi kebersamaan jadi pukulnya harus bareng, gerakan harus sama dan dari kebersamaan itu lahirnya nuansa-nuansa yang kita bentuk dalam rampak bedug," papar Datuk.
Lebih lanjut, Datuk bercerita Sanggar Kembang Tanjung, Pandeglang Banten berdiri sekitar 40 tahun ini konsisten melestarikan tarian rampak bedug sekaligus melakukan pelatihan setiap minggunya.
Alhasil tarian rampak bedug ini telah dikenalkan di lingkungan sekolah hingga pernah tampil di salah satu festival di Belanda.
(Foto: Selvianus/MPI)
"Melestarikan kita juga melakukan pelatihan setiap Minggu dengan beberapa pihak bisa dilingkungan pendidikan dan berkolaborasi dengan penari lainnya," paparnya.
"Alhamdulillah kemarin di Balai Tanjung dan lintas provinsi dan pertunjukan ini pernah ke mancanegara di Belanda, dan waktu itu dibawa oleh dinas pariwisata tetapi yang jelas masuk ke taraf nasional bahkan di hari raya Idul Fitri ini sudah masuk di stasiun televisi," tutup Datuk.
(Rizka Diputra)