ANTUSIASME masyarakat di Indonesia untuk mudik Lebaran sudah sangat besar. Bahkan di berbagai titik pun sudah mulai dipadati oleh para pemudik. Namun beberapa waktu terakhir banyak masyarakat yang mengeluh sakit, mulai dari batuk pilek, flu Singapura yang menyerang anak, demam, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Perubahan cuaca yang sangat ekstrim membuat sistem kekebalan imun tubuh menjadi menurun. Pantas saja tubuh menjadi mudah terserang berbagai penyakit. Lantas, di tengah-tengah munculnya berbagai masalah kesehatan dan pergerakan masyarakat yang masif dengan mudik, apakah masyarakat perlu untuk vaksin influenza atau Covid-19 sebelum mudik?
Menanggapi hal tersebut, Pakar Kesehatan masyarakat yang juga epidemiolog dr. Atmarita MPH menjelaskan bahwa pemudik tidak perlu untuk vaksin influenza ataupun Covid-19 apabila sudah mendapatkan tiga sampai empat kali vaksin Covid-19.
“Harusnya nggak ya. Kalau sudah 3-4 kali vaksin waktu Covid dulu, nggak perlu lagi,” kata dr. Atmarita melalui keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Meski begitu, kehadiran flu Singapura yang sebagian besar kasusnya menyerang anak-anak perlu menjadi perhatian khusus selama mudik Lebaran. Penyakit flu Singapura ini biasanya ditandai dengan adanya lesi di telapak tangan, telapak kaki, dan mulut.
Penyebaran virusnya pun sangat cepat jika berkontak langsung dengan anak yang mengidap flu Singapura. Melihat mobilitas masyarakat yang sangat besar selama mudik Lebaran berlangsung, dr. Atmarita ikut menyoroti kasus flu Singapura yang bisa saja menjadi pandemi jika masyarakat tak waspada.
“Tapi saya dengar ada flu Singapore yang perlu vaksin lagi. Hanya ini belum jadi pandemi dan pemerintah belum ada peringatan ya. Ini kalau mau dikaitkan dengan mudik lebaran bisa saja jadi pandemi,” tuturnya.
Oleh karenanya, dr. Atmarita menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan berbagai protokol kesehatan selama perjalanan mudik, khususnya mereka yang menggunakan transportasi umum.
Pemudik diimbau untuk terus menggunakan masker dan rutin mencuci tangan. Hal ini bertujuan agar tubuh tak mudah tertular berbagai penyakit.
“Karena pergerakan penduduk sih, tapi dapat dicegah dengan cara-cara yang sudah pernah dilakukan pada waktu Covid,” ujar dr. Atmarita
(Leonardus Selwyn)