NIKO Al Hakim alias Okin mendadak banjir hujatan netizen di jagat maya. Pasalnya, mantan suami Rachel Vennya ini disebut-sebut menelantarkan kucing hutan peliharaannya.
Hal ini diungkap oleh sang mantan istri, Rachel Vennya. Lewat Insta Story-nya yang diabadikan akun X, @kochengfs, Rachel murka karena mengetahui kucing hutan peliharaan Okin sakit hingga kurus kering.
Dilihat dari unggahan Rachel, Okin diketahui memiliki dua kucing hutan yang dia pelihara bernama Nala dan Muezza. Nala, merupakan salah satu kucing peliharaan Okin yang sakit dan kondisinya memprihatinkan.
Dari postingan Rachel, kucing hutan tersebut terlihat begitu kurus. Bahkan hasil diagnosanya, kucing ini mengalami gejala anemia, dehidrasi berat, bengkak pada liver hingga autoimun.
Ibu dua anak ini pun begitu murka mengetahui peliharaan sang mantan suami sakit dalam kondisi memprihatinkan. Dia bahkan mengecam Okin dan memintanya untuk memberikan kucing hutan tersebut ke orang lain bila tak bisa lagi merawatnya.
“Kalau gak bisa rawat, bisa kasih ke orang lain,” kata Rachel.
Nala sendiri merupakan kucing jenis Caracal. Menurut salah satu netizen, kucing tersebut sebenarnya bukan masuk dalam kategori kucing peliharaan.
“Ini bukan kucing peliharaan ya. Ini wild cats, namanya Caracal. Caracal gak sepatutnya dipelihara sbg pet animals. Pemburu satwa liar brengsek ini manfaatin warga yg punya duit banyak utk menuhin ego buat pelihara biar dikata “hebat”. Lihat aja mostly nasibnya pada ga keurus,” ujar akun X @djamtjoek.
Melansir dari laman Cats, Caracal adalah spesies kucing liar. Caracal terkadang disebut lynx gurun, meskipun sebenarnya ia bukan lynx.
Caracal memiliki kaki yang panjang, bulu pendek berwarna coklat atau berpasir, dan telinga besar berumbai. Meskipun kecil untuk kucing liar, caracal berukuran sedikit lebih besar daripada kebanyakan kucing rumahan. Caracal dewasa memiliki berat sekitar 20 hingga 40 pon.
Anda mungkin berpikir caracal dapat dengan mudah dijinakkan seperti kucing, namun kenyataannya tidak demikian. Caracal adalah hewan liar, dan tetap mempertahankan naluri liarnya bahkan saat hidup di penangkaran.
Kedengarannya menarik untuk memelihara salah satu makhluk cantik ini sebagai hewan peliharaan, namun para pendidik satwa liar sangat menyarankan agar praktik ini tidak dilakukan karena berbagai alasan.
Caracal, meskipun sengaja dibiakkan untuk dijadikan hewan peliharaan, tetaplah hewan liar. Hal ini tidak dapat diprediksi dan bahkan bisa berbahaya. Naluri liar caracal dapat terpicu kapan saja, termasuk perilaku agresif terhadap manusia, terutama anak-anak, serta hewan peliharaan lainnya.
Caracal adalah hewan besar dan kuat dengan rahang yang kuat, serta gigi dan cakar yang tajam. Bahkan satu serangan saja dapat menimbulkan kerusakan serius, terutama pada anak-anak, orang lanjut usia, atau hewan peliharaan lainnya.
Caracal juga sangat teritorial dan berantakan. Caracal banyak dipelihara di kandang luar ruangan khusus. Hal ini karena caracal dapat menyebabkan banyak kerusakan jika mereka melakukan perilaku normalnya seperti menggaruk, menyemprotkan air seni, dan buang air besar di tempat terbuka.
Jika Anda memelihara caracal sebagai hewan peliharaan, mungkin akan sulit menemukan dokter hewan yang bersedia menangani kucing tersebut. Caracal memerlukan perawatan pencegahan dan vaksin, dan mungkin memerlukan perawatan jika terluka atau sakit.
Memberi makan caracal juga tergolong sulit dan mahal karena mereka adalah karnivora dan memerlukan makanan khusus dan sangat spesifik, mungkin termasuk daging mentah. Di alam liar mereka menangkap burung dan juga memakan hewan pengerat, hyrax, kelinci, dan bahkan antelop dan rusa kecil.
(Martin Bagya Kertiyasa)