Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Miris, Bayi 16 Bulan Meninggal Usai Ditinggal Ibunya Berlibur 10 Hari

Masya Hanifa Putri , Jurnalis-Selasa, 26 Maret 2024 |17:55 WIB
Miris, Bayi 16 Bulan Meninggal Usai Ditinggal Ibunya Berlibur 10 Hari
Bayi ini meninggal dunia usai ditinggal sang ibu selama 10 hari. (Foto:Tvm News)
A
A
A

PENGADILAN Amerika Serikat menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang wanita bernama Kristel Candelario pada Senin 25 Maret 2024. Dia mengaku meninggalkan putrinya yang berusia 16 bulan di rumah sendirian untuk pergi liburan musim panas selama 10 hari bersama seorang pria ke Detroit dan Puerto Rico.

Melansir dari berbagai sumber Selasa (26/3/2024), jaksa mengatakan bahwa Kristel Candelario, meninggalkan anaknya, Jailyn sendirian dalam playpen dengan beberapa botol susu selama sepuluh hari saat dia pergi berlibur musim panas.

Kamera bel pintu tetangga merekam tangisan dan jeritan Jailyn, termasuk jeritan yang terdengar pada pukul satu dini hari, dua hari setelah Candelario meninggalkan rumah.

Seorang ahli patologi forensik bernama Elizabeth Mooney mengatakan di ruang sidang Cleveland bahwa Jailyn mengalami separation anxiety atau gangguan kecemasan berpisah ekstrim pada hari-hari terakhir kematiannya yang menyiksa.

Bayi ini meninggal usai ditinggal ibunya

“Rasa sakit dan penderitaan yang dia alami tidak hanya berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari, tapi mungkin bahkan seminggu,” ucap Mooney sambil menahan air mata.

“Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan rasa haus yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang menurut saya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siapa pun di antara kita,” katanya.

Saat ditemukan kondisi tubuh Jailyn sangat memprihatinkan. Tubuh mungilnya tampak kurus, dengan mata cekung, bibirnya kering dan terdapat kotoran di mulut dan kuku jarinya.

Berat badannya tiga kilogram lebih ringan dibandingkan saat kunjungan dokter terakhirnya dua bulan sebelum kematiannya. Otopsi menemukan bahwa Jailyn meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.

Asisten Jaksa Wilayah Cuyahoga, Anna Faraglia memutar video keamanan saat sang ibu sedang mengangkut kopernya ke mobil pada tanggal 6 Juni dan kembali ke rumah pada tanggal 16 Juni.

Beberapa menit setelah dia kembali, Candelario menelepon polisi karena mendapati Jailyn, putrinya yang telah meninggal dikelilingi oleh kotoran dan urin di dalam Playpen.

Sebelum polisi datang, Candelario telah mendandani Jailyn dengan pakaian bersih, namun pakaian ganti tersebut tidak menyembunyikan kondisi yang dialami gadis itu. Dalam laporan, Candelario mengaku bahwa putrinya meninggal kelaparan karena menolak makan.

“Dia tidak makan, hanya dengan susu. Dia menolak, mungkin karena dia tidak makan dua hari sebelumnya,” kata Candelario

Petugas juga menanyakan apa yang terjadi malam sebelumnya, namun Candelario berbohong dan mengatakan bahwa dia baru saja mandi ketika dia mendengar putrinya tiba-tiba menjerit.

“Saya tidak tahu, mungkin dia kesakitan, mungkin Aku menjemputnya pagi ini dan dia terlihat sangat kering,' tuturnya.

Saat menjatuhkan hukuman pada hari Senin, Hakim Brendan Sheehan mengatakan bahwa Candelario telah melakukan pengkhianatan terbesar dengan meninggalkan putrinya hingga kelaparan dan meninggal dunia.

“Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari selnya, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup Anda di sel tanpa kebebasan. Satu-satunya perbedaan adalah penjara setidaknya akan memberi Anda makan,” ucap Hakim Brendan Sheehan dalam sidang.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement