PADA zaman serba digital seperti saat ini, gadget seperti smartphone memang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Bahkan anak-anak usia 1-3 tahun pun tak sedikit yang sudah mengenal perangkat teknologi tersebut dari orangtua mereka.
Memberikan akses gadget kepada anak tidak salah, namun orang tua harus lebih aware, mengingat anak kategori usia Batita yang Golden Age. Hal itu akan sangat menentukan masa dimana tumbuh kembang mereka kedepannya.
Membiarkan anak bermain smartphone bisa membuat mereka kecanduan gadget sejak dini. Psikolog dari Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., mengatakan anak yang kecanduan gadget dapat memunculkan beberapa permasalahan psikologis.
Salah satunya terhambatnya interaksi anak dengan orang lain, anak merasa kesepian ketika gadget mati atau sedang tidak berada di tangan, serta mudah marah dan panik saat ketinggalan berita.

“Bahkan anak juga bisa stress ketika tahu ada teman seusianya mengabarkan hal-hal yang melebihi dirinya di medsos dan itu bisa menyebabkannya mengalami gangguan FoMo (Fear of Missing Out),” ujar Dewi.
Dewi meminta kepada orang tua untuk mengontrol anak dalam bermain gadget. Selain itu, orang tua juga bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget dengan beberapa kegiatan. Mulai dari permainan sensorik, permainan tradisional, olahraga ringan, bersih-bersih rumah dan mengatur ruangan, serta membantu memasak dan berkebun bisa menjadi salah satu solusi.
“Kegiatan non gadget tersebut secara tidak langsung juga bisa mengembangkan interaksi sosial anak,” katanya.
Di sisi lain, seorang influencer, momfluencer Dwi Handayani juga tengah merasakan anaknya mulai tertarik dengan gadget. Namun ia memiliki cara untuk mengatasi hal itu, yakni dengan memberikan mainan sensorik atau busy book kepada dua anaknya, Freya dan Ilayya. Baginya permainan edukatif itu dapat menstimulasi kecerdasan kedua anak.
"Menurutku daripada main gadget, tumbuh kembang anak akan lebih optimal saat mereka banyak membaca dan bermain," ucap Dwi Handayani saat hadir pada peluncuran gerai offline terbaru foxandbunny di Mall Kota Kasablanka, baru-baru ini
Istri pebisnis dan vlogger Muhammad Putra Setia mengaku, dirinya sudah lama menggunakan tools tersebut sebagai media anak-anaknya bermain. Menurutnya alat ini sangat membantu untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi juga melatih sensorik anak.
Tak hanya sekedar memberikan mainan, Dwi mencoba untuk selalu meluangkan waktu menemani anak-anaknya bermain.
“Walaupun kadang mereka sibuk sendiri (saat bermain), tapi jika orang tua menemani kan cara penyampaiannya akan berbeda,” kata Dwi.
(Leonardus Selwyn)