Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengulik Asal-usul Ngabuburit, Tradisi yang Muncul Setiap Bulan Ramadhan

Rina Anggraeni , Jurnalis-Selasa, 19 Maret 2024 |13:17 WIB
Mengulik Asal-usul Ngabuburit, Tradisi yang Muncul Setiap Bulan Ramadhan
Kegiatan ngabuburit warga di Alun-Alun Kota Bandung (Foto: Instagram/@asepsaepul_a)
A
A
A

Namun, burit dari bahasa Suku Banjar memiliki arti yang berbeda dengan burit dari bahasa Sunda, sebab burit itu berarti pantat.

"Dalam pandangan saya, bisa juga burit diartikan sebagai ujung atau akhir, maka kita mengenal istilah buritan kapal. Jadi ngabuburit itu berasal dari kata burit ditambahkan awalan nga-, yang berarti proses, sementara pengulangan bu- menandakan proses yang membutuhkan waktu yang relatif lama," jelasnya.

Infografis Tempat Nongkrong Bertema Alam di Bogor

Lebih lanjut, masih dalam penjelasannya, Asep mengatakan, ngabuburit berarti proses menunggu sore berakhir, hingga matahari tenggelam. Kalau dalam konteks puasa berarti hingga masuk waktu adzan maghrib.

"Ngabuburit sudah meng-Indonesia, bahkan di daerah Kalimantan sendiri, yang notabene terdapat Suku Banjar sendiri. Jadi di kalangan Suku Banjar bahkan ada 'konflik' batin, karena katanya kesucian puasa Ramadhan masa 'dikotori' dengan adanya istilah ngabuburit itu, yang berarti pantat. Istilah pantat mungkin kurang baik atau kurang enak didengar, atau berkonotasi negatif, sementara puasa bermakna positif atau baik," terangnya.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement