Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Momentum Puasa Jadi Upaya Perangi Kebiasaan Merokok

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Rabu, 13 Maret 2024 |07:00 WIB
Momentum Puasa Jadi Upaya Perangi Kebiasaan Merokok
Puasa jadi momentum untuk berhenti merokok. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

MEROKOK kerap kali menjadi kebiasaan seseorang. Meskipun bahaya rokok sudah sering terlihat, tetapi hal itu tidak menjamin seseorang bisa berhenti dari kebiasaan tersebut.

Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan, dr Ngabila Salama menjelaskan rokok merupakan biang kerok dari berbagai jenis permasalahan di dunia. Tidak hanya dalam segi kesehatan tetapi juga segi sosial-ekonomi dan budaya.

“Rokok itu biang kerok permasalahan multidimensional secara global. Tidak hanya di bidang kesehatan tapi juga sosio-ekonomi dan budaya,” kata Ngabila, dikutip dari keterangan tertulisnya yang didapat MNC Portal Indonesia, Rabu (13/3/2024).

Merokok

Menurutnya dengan banyaknya penelitian mengenai rokok, seharusnya masyarakat sudah paham dengan dampak kesehatan yang akan ditimbulkan seperti kecemasan, gelisah, dan depresi yang berlebihan. Akan tetapi karena sudah menjadi candu, kondisi itu mungkin yang membuat masyarakat menjadi sulit memberhentikan kebiasaan merokok.

Padahal jika dibandingkan dengan kebutuhan nutrisi, satu batang rokok bisa menjadi satu protein hewani yang bisa bermanfaat untuk tubuh.

“Padahal satu batang rokok harganya Rp1.500 paling murah, itu harganya sama kayak satu butir telur,” ucapnya.

Bukan cuma itu, rokok juga dapat berperan menyebabkan anak stunting dan mengalami gangguan motorik, perkembangan dan mental. Untuk itu, Ngabila mengatakan pentingnya mengontrol kebiasaan merokok sangat diperlukan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement