"Kekurangan makanan telah menjadi situasi default sepanjang evolusi manusia, dan tubuh kita adalah hasil dari proses seleksi untuk fleksibilitas metabolisme yang tinggi untuk bertahan hidup dalam jangka waktu lama tanpa makanan,” tuturnya.
“Hasil kami memberikan peluang untuk secara sistematis mengidentifikasi potensi manfaat kesehatan dari puasa dan menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam intervensi yang diduga, termasuk bagi pasien yang tidak dapat mematuhi skema puasa berkepanjangan atau pola makan yang meniru puasa," katanya.
(Leonardus Selwyn)