Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inilah Arak Tradisional Jepang dari Rendaman Ular, Berani Coba?

Narissa Nurulita Pamuji , Jurnalis-Senin, 04 Maret 2024 |08:51 WIB
Inilah Arak Tradisional Jepang dari Rendaman Ular, Berani Coba?
Hubushu, arak tradisional Jepang dari rendaman ular (Foto: Instagram/@okawaritv)
A
A
A

BAGI Anda yang menggemari wiski, Anda pasti tertarik dengan wiski unik ini. Sebagai tren yang baru-baru ini viral, Jepang menawarkan minuman arak atau sake unik dengan nama 'Habushu'.

Habushu adalah minuman beralkohol yang memiliki sentuhan khas dari Okinawa. Habushu bukan sekadar minuman biasa, melainkan juga ramuan kesehatan yang mencampurkan cita rasa dan tradisi dalam setiap sajian.

Minuman ini menjadi viral di media sosial setelah sebuah halaman Instagram bernama Travel, membagikan video mengenai Habushu pada Desember tahun lalu.

Video itu menarik penonton untuk mencoba minuman unik ini, dan mendapatkan respons sebanyak lebih dari 2 suka dan 32,3 juta penayangan.

Melansir dari Odd Feed. dilaporkan bahwa minuman ini dibuat dengan cara merendam ular pit viper dari Kepulauan Ryuku ke dalam wiski selama beberapa bulan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bisa dari ular tersebut, mengubahnya menjadi minuman yang aman untuk dikonsumsi.

Beberapa pengguna media sosial melihat Habushu sebagai minuman yang menarik, selama tidak ada tindakan yang merugikan bagi populasi ular tersebut.

Habushu, arak tradisional khas Jepang

(Foto: Instagram/@daniel_eikemo)

Namun, jauh dari hanya minuman beralkohol biasa, Habushu juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan. Dengan mencampurkan elemen herbal dan sentuhan tradisional, minuman ini memberikan rasa yang kuat dan berani, sambil membawa kesegaran dan keunikan yang langka.

Beberapa orang di Jepang dan negara-negara lain seperti China, Filipina, dan Korea Selatan bahkan menganggapnya sebagai obat yang dapat meningkatkan libido yang menurun.

Dikatakan bahwa kehebatan seksual ular tersebut ditransfer ke dalam Habushu dan kemudian ke siapapun yang meminumnya.

Selain menjadi pilihan minuman yang menarik untuk dinikmati dalam acara-acara khusus atau perayaan, Habushu juga dianggap sebagai minuman penyegar yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi mereka yang mencarinya.

Seperti halnya dengan minuman beralkohol lainnya, mengonsumsi yang cukup tetap penting untuk menjaga keseimbangan dan keselamatan pribadi.

Bagaimana proses pembuatan sake Habu? Minuman ini melibatkan ular habu yang dimasukkan ke dalam botol alkohol dan direndam selama beberapa bulan.

Proses ini mungkin terdengar menyeramkan, tetapi menurut laporan, tujuannya adalah untuk mengubah bisa ular menjadi tidak berbahaya, sambil memberikan rasa yang khas pada minuman tersebut. Ada dua metode produksi utama, yang keduanya memiliki sifat yang kontroversial.

Metode pertama melibatkan penyuntikan ular ke dalam botol alkohol saat masih hidup. Ini kemudian diikuti oleh proses penyulingan untuk menciptakan Habushu.

Metode kedua lebih mengerikan, dengan ular dihentikan dengan es, diiris, dimasukkan ke dalam botol, dan kemudian direndam dalam etanol murni.

Habushu

(Foto: Instagram/@maritoaguila)

Meski kedengarannya tidak lazim, produsen mengklaim bahwa proses ini membuat minuman menjadi lebih menarik dan memberikan hasil akhir yang lebih baik.

Dengan minuman ini, dihujani berbagai macam pertanyaan tentang etika dan keberlanjutan. Sementara Habushu mungkin menawarkan pengalaman yang unik bagi para penikmatnya, penting untuk memertimbangkan dampaknya terhadap populasi ular habu dan keseimbangan ekosistem di Pulau Ryuku.

Apakah Anda tertarik untuk mencicipi keunikan sake Habu? Jika iya, Anda mungkin perlu merencanakan perjalanan ke Okinawa untuk menemukannya, karena minuman ini biasanya hanya tersedia di daerah tersebut. Namun, jika Anda berada di luar Jepang, mencari Habushu mungkin akan sulit karena peraturan ketat tentang impor minuman beralkohol yang unik ini.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement