Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ubah Jadwal Penerbangan, Lansia Pengidap Kanker Ditagih Maskapai Ratusan Juta

Narissa Nurulita Pamuji , Jurnalis-Sabtu, 02 Maret 2024 |23:02 WIB
Ubah Jadwal Penerbangan, Lansia Pengidap Kanker Ditagih Maskapai Ratusan Juta
Pesawat Air New Zealand (Foto: Pixabay/Nel_Botha-NZ)
A
A
A

PASANGAN suami istri (pasutri) asal Amerika Serikat, Todd dan Patricia Kerekes, mempersingkat liburan mereka setelah Patricia didiagnosa menderita kanker kantung empedu stadium akhir.

Todd mengatakan kepada stasiun radio Selandia Baru bahwa mereka telah memesan tiket pulang pergi di kelas bisnis dari New York, Amerika Serikat ke Auckland, Selandia Baru yang harganya hampir mencapai USD23 ribu atau sekitar Rp361 juta.

Pasangan lansia ini dilaporkan terbang ke Selandia Baru pada Januari lalu dan berniat untuk tinggal hingga April mendatang, sebelum Patricia didiagnosa enam pekan setelah perjalanan.

Atas saran dokter bedah, mereka pun memutuskan untuk pulang lebih cepat. Todd mengatakan bahwa dia menghubungi pihak Air New Zealand agar penerbangan dimajukan. Mereka terbang pulang pada hari Senin, RNZ melaporkan.

Infografis Maskapai Paling Tepat Waktu di Dunia

Todd mengatakan kepada program Checkpoint RNZ bahwa ia menghabiskan empat jam untuk mendapatkan harga yang lebih masuk akal dan biaya untuk kursi baru itu hanya sekitar USD60 (Rp950 ribu) lebih mahal daripada yang ia pesan sebelumnya.

Patricia yang berusia 75 tahun hanya memiliki waktu sekitar empat bulan lagi untuk hidup. "Saya benci waktu empat jam itu diambil dari waktu yang seharusnya saya habiskan untuknya, dan saya tidak menghargai kejengkelan yang harus dialami istri saya untuk hal ini," keluh Todd.

Namun, gara-gara ia mengubah penerbangan itu, pihak maskapai lalu menagih biaya sebesar USD8.000 atau sekitar Rp125 juta kepada mereka.

Terkait insiden tersebut, Manajer Umum Layanan Pelanggan Air New Zealand, Alisha Armstrong mengaku pihaknya telah meminta maaf kepada Todd dan memberikan pengembalian dana penuh (refund).

"Kami bangga dengan perhatian dan pertimbangan yang kami tunjukkan kepada pelanggan kami. Sudah jelas bahwa kami gagal memenuhi harapan dan kebijakan layanan kami yang penuh kasih tidak diikuti dalam kasus ini," kata Armstrong dalam sebuah pernyataan menyitir Business Insider.

Infografis Jenis Dokumen Perjalanan Bisnis

"Kebijakan tarif penuh kasih kami diberlakukan untuk mendukung pelanggan kami pada saat keadaan darurat medis yang tak terduga atau duka cita untuk memesan penerbangan di menit-menit terakhir dan memberikan fleksibilitas untuk dengan mudah melakukan perubahan pada pemesanan yang sudah ada," tambahnya.

"Sekali lagi kami mohon maaf atas penanganan kasus ini dan pikiran kami bersama Bapak dan Ibu Kerekes saat ini," tuntas Armstrong.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement