Bahkan penelitian terbaru yang dihimpun Perhati KL menunjukkan dari 535 partisipan, terdapat 406 pasien tuli kongenital yang mengetahui kondisi gangguan pendengarannya pada usia di atas satu tahun.
“Umur pertama kali didiagnosis oleh dokter mengalami tuli kongenital itu masih banyak di umur lebih dari satu tahun, masih sangat tinggi hampir 90 persen,” tutur dr. Yussy.
Oleh karenanya, dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia, Perhati KL bersama dengan Kemenkes mengimbau seluruh orangtua untuk lebih memperhatikan pendengaran anak sejak dini. Tak cuma itu, para orangtua pun bisa melakukan tes pendengaran pada anak di berbagai fasilitas kesehatan yang ada.
(Leonardus Selwyn)