Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sakit di Pesawat? Begini 8 Cara Mengatasinya Menurut Pakar Kesehatan

Khansa Azzyati Qisthina , Jurnalis-Jum'at, 23 Februari 2024 |20:05 WIB
Sakit di Pesawat? Begini 8 Cara Mengatasinya Menurut Pakar Kesehatan
Ilustrasi (Foto: Unsplash)
A
A
A

ADA sejumlah kondisi tidak menyenangkan, bahkan berpotensi berbahaya yang dapat dialami wisatawan selama penerbangan. Dari mual, diare, sakit kepala, pusing, hidung tersumbat, hingga pembekuan darah.

“Infeksi sinus yang parah terkadang bisa memburuk saat terbang karena perubahan tekanan udara,” ujar Asisten Profesor dan Spesialis Penyakit Dalam (Internis) di Mount Sinai, Dr. Danielle Qing.

Hal ini kata dia, dapat menyebabkan sensasi pecah di gendang telinga. Selain itu, turbulensi dapat memperburuk keadaan.

“Pesawat terbang adalah tempat yang lucu karena hal-hal yang mudah diperbaiki di darat lebih sulit diperbaiki di udara karena kurangnya sumber daya dan orang untuk memperbaikinya,” ungkap Daniel Chandler, dokter perawatan primer di Tufts Medical Center.

Namun, ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini jika Anda sakit di pesawat. Berikut ulasannya berdasaran saran atau rekomendasi dari para dokter atau pakar kesehatan, sebagaimana dikutip dari HuffPost.

1. Hindari melihat layar

“Jika Anda mengalami mabuk perjalanan, cobalah menghindari hal-hal yang bersifat visual, seperti ponsel atau TV pesawat. Sebaliknya, tidurlah. Namun jika Anda tidak bisa tidur, dengarkan sesuatu seperti musik, siniar, atau buku audi,” kata Chandler.

Menurut Dr. Rabia De Latour, ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di NYU Grossman School of Medicine tataplah langit jika duduk di dekat jendela.

Infografis Keuntungan Liburan saat Low Season

2. Terhidrasi

Jika Anda mengalami mual atau gejala gastrointestinal, pertolongan terbaik adalah tetap terhidrasi. Namun, pastikan untuk minum secara perlahan dan hati-hati untuk menghindari buang air kecil lagi.

“Cobalah hidrasi dengan air, bukan minuman berkarbonasi,” kata De Latour.

Lingkungan kabin pesawat bisa menyebabkan dehidrasi. Mendapatkan banyak H2O juga dapat membantu mengatasi sakit kepala dan pusing.

3. Makan meski sedikit

Terkadang, makan adalah pilihan terakhir yang inginkan ketika sakit. “Cobalah roti atau biskuit. Memiliki sedikit makanan hambar di perut Anda sebenarnya bisa menghilangkan sedikit rasa mual,” kata Chandler.

4. Meminum obat

“Saat Anda bepergian, ada baiknya selalu menyiapkan persediaan obat-obatan tambahan, terutama jika memiliki kondisi kronis tertentu, seperti diabetes atau angina,” kata Dr. Danielle Qing.

Misalnya, jika Anda memiliki gangguan kejang, dia menyarankan agar menyiapkan obat kejang. Dia mencatat bahwa banyak wisatawan membawa obat-obatan seperti ibuprofen, aspirin, Pepto-Bismol, Tylenol, Benadryl dan Excedrin untuk mengatasi potensi masalah kesehatan.

5. Tetap duduk rileks

Beberapa penyakit yang muncul mungkin mengharuskan Anda untuk sering pergi ke kamar mandi. Namun pada umumnya, Anda ingin tetap duduk di kursi saat sakit di pesawat – terutama jika mengalami pusing atau sakit kepala.

“Cobalah untuk tetap duduk, karena terkadang berdiri dapat memperburuk gejala Anda,” ungkap Qing.

Jika Anda bisa tertidur sambil duduk atau berbaring, itu adalah cara ideal untuk melewatkan waktu penerbangan dan menjaga tubuh Anda tetap tenang.

6. Beritahu pramugari

Muntah atau diare dalam penerbangan memang terasa memalukan, tetapi penting untuk memberi tahu seseorang di awak pesawat jika Anda mengalami masalah kesehatan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberi tahu pramugari agar mereka dapat memberikan pertolongan medis.

Infografis Benda Terlarang Dibawa ke Pesawat

7. Waspadai pembekuan darah

“Masalah penting lainnya yang harus diwaspadai adalah pembekuan darah, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat penggumpalan darah,” kata Qing.

Pertahanan terbaik kata dia, ialah melawan pembekuan darah adalah dengan menggerakkan kaki Anda sesekali. Bengkak atau nyeri pada salah satu kaki bisa menjadi tanda terbentuknya gumpalan darah 

Jika Anda memiliki riwayat penggumpalan darah, Dr. Qing menyarankan untuk mencoba berjalan di sepanjang lorong setiap beberapa jam agar tidak terjadi penggumpalan darah.

8. Jangan paksakan terbang

Terkadang penyakit berkembang secara tidak terduga selama perjalanan udara, tetapi dalam kasus lain Anda mungkin perlu waspada.

“Hindari terbang saat mabuk atau sedang berhenti minum alkohol. Hindari bepergian dalam keadaan sakit, juga untuk mencegah menulari orang lain. Jangan terbang jika kondisi medis Anda tidak stabil,” saran Dr. De Latour.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement