SMA Binus serpong memang tengah viral lantaran adanya kasus pembulyan yang dilakukan sejumlah siswanya. Tapi yang membuat kasus tersebut lebih viral lantaran adanya anak seorang artis yang ikut terlibat.
Ya, anak Vincent Rompie, Farrel Legolas Rompis, diduga terlibat dalam aksi perundungan dan kekerasan di SMA-nya Binus School Serpong. Legolas Rompis merupakan anak pertama dari Vincent Rompis, kini tengah menjalani pemeriksaan terkait dengan prudungan salah satu juniornya.
Binus School Serpong sendiri merupakan sekolah bertaraf internasional yang cukup terkenal. Biaya untuk pendidikan di sana pun tidak lah murah. Jadi berapa biayanya Binus School Serpong?
Dilansir dari berbagai sumber, diperkirakan untuk pendidikan di Binus School orang tua harus membayar sekira Rp10 juta sebagai biaya bulanan. Tapi, untuk masuk ke skolah tersebut maka biaya pendaftarannya bisa mencapai Rp60-Rp100 juta.
Lantas, kenapa biaya Binus School mahal? Biaya sekolah yang tinggi ini diklaim lantaran adanya fasilitas mewah yang disediakan oleh Binus School.
Beberapa fasilitas yang dapat dinikmati untuk pelajaran yakni kolam renang, dan juga lapangan sepakbola yang cukup lengkap. Selain itu, tenaga pengajar di Binus School juga diklaim memiliki sertifikat internasional.
Sebelumnya, marak di Media sosial X dengan sebuah utas yang menceritakan adanya bullying di Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Postingan tersebut dikirim oleh akun @Bos Purwa, ia mengatakan adanya seorang anak yang dipukuli belasan seniornya hingga masuk rumah sakit.
Akun X @kecapsaossambel kemudian mengungkapkan ada delapan nama siswa yang terlibat dalam kasus tersebut. Dua di antaranya, adalah anak tokoh terkenal dari Vincent Rompies dan Arief Suditomo.
FRL yang merupakan putra sulung Vincent, memiliki dua peran dalam insiden tersebut. Pertama, mengikat korban di tembok menggunakan tali gorden. Kedua, memegang tangan korban dari belakang.
Sementara putra Arief Suditomo, RORS, bertugas memukul perut korban. Beberapa nama lain dalam daftar itu juga memegang peran berbeda, seperti menyundut rokok, memukul, membakar tangan pakai korek api, memiting, hingga menendang kaki korban.
(Martin Bagya Kertiyasa)