PEMILU 2024 yang diselenggarakan pada hari ini, Rabu (14/2/2024) tampaknya memang lebih meriah daripada gelaran pemilu sebelumny.a
Meski pun sempat diguyur hujan pada pagi hari, tetapi tidak menyurutkan semangat para warga untuk terus memeriahkan pesta demokrasi, seperti contohnya di lingkungan RW 03, Kelurahan Depok Jaya, Kota Depok ini misalnya yang ternyata punya tempat pemungutan suara (TPS) sangat unik.
BACA JUGA:
Bagaimana tak unik? Pasalnya TPS di RW ini mengusung tema Kerajaan Nusantara, membuat masyarakat lingkungan RW 03 terlihat berbondong-bondong datang ke TPS. Selain karena dilengkapi sejumlah fasilitas berupa mobil odong-odong, deretan UMKM juga terlihat memenuhi tenda yang sudah disediakan, kondisi ini tentunya dilakukan bukan tanpa alasan.
BACA JUGA:
(Foto: MPI/ Tiwi)
Menurut Ketua Pelaksana, Syarifuddin mengatakan hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengajak masyarakat agar lebih bersemangat mendatangi TPS yang telah disediakan. Sehingga diharapkan dengan usaha yang telah dilakukan seperti ini perolehan suara yang dihasilkan bisa sesuai dengan target yang diharapkan.
“Jadi pada prinsipnya kenapa kita bikin seperti ini, supaya suara itu tidak ada lagi yang tidak mau mencoblos, tidak ada lagi namanya golput,” kata Syarifuddin kepada MNC Portal Indonesia saat ditemui di kawasan Depok Jaya, Kota Depok, Rabu (14/2/2024)
(Foto: MPI/ Tiwi)
“Nah nanti suara itu kita jemput pakai odong-odong. Jadi ada shelter-shelter,” imbuhnya lagi.
Lebih lanjut, dengan membeberkan konsep Kerajaan Nusantara ini, sekaligus dimaksudkan untuk nostalgia mengingat masa lalu, Syarifuddin menjelaskan bahwa konsep seperti ini bukanlah hal yang pertama kali dilakukan.
“Ini TPS nya dari RW 03 Kelurahan Depok Jaya, di sini di RW 03 ada tujuh TPS dengan polanya adalah Kerajaan, karena untuk mengingat masa lalu, peperangan jaman dulu, atas kesepakatan tujuh TPS jadi dibikin satu. Ini sudah yang ketiga kali kita mengadakan ini,” jelas Syarifuddin.
Tidak hanya itu, Syarifuddin menyebutkan bahwa TPS ini juga akan dilombakan. Walaupun hanya sebatas lomba tingkat RW tetapi dengan terlihat masing-masing TPS yang dihias sedemikian rupa, ini membuktikan bahwa lomba tersebut tidak main-main.
“Nggak, satu RW saja. Dilombakan siapa yang bagus, yang menilai mungkin dari luar,” tutupnya singkat.
(Rizky Pradita Ananda)