INDONESIA telah banyak melahirkan generasi bangsa yang berprestasi. Bahkan, beberapa di antara mereka sukses berkiprah menjalankan karier di negeri orang.
Kesuksesan WNI yang berkarier di luar negeri tersebut tentunya turut andil dalam mengharumkan nama bangsa. Salah satunya seperti dr.Josephine Julian. Namanya mungkin masih terdengar asing bagi warga Indonesia.
Namun, dr.Josephine merupakan seorang Primary Care Physician alias dokter spesialis Family Medicine asal Indonesia yang namanya cukup terkenal di kalangan warga New York yang pernah menjadi pasiennya. Bagaimana tidak, sepanjang kariernya menjadi seorang dokter, dia kini telah sukses membangun sebanyak empat klinik kesehatan di New York.
Hal tersebut bisa dibilang sebuah pencapaian besar bagi dr. Josephine. Apalagi, dia telah melewati berbagai proses yang cukup panjang dan terbilang tidak mudah.
Bagaimana awal mula kesuksesannya itu?
Meski awalnya tidak berniat berkarier di Negeri Paman Sam, namun dr. Josephine mengaku mulai tertarik mencoba menjadi dokter spesialis pasca melanjutkan studinya di sana pada 1998.
“Tahun 1998 saya memutuskan pindah ke Amerika untuk melanjutkan studi aja. Jadi residensi di Amerika itu digaji. Jadi karena saya tau itu digaji, jadi saya bilang mungkin sebaiknya mencoba menjadi spesialis di Amerika,” tutur Dr. Josephine, dalam interview khusus bersama MNC Portal, yang dilakukan baru-baru ini di iNews Tower, Jakarta.
“Rencananya pada saat itu, sesudah spesialis saya akan pulang. Nggak ada rencana berkarier di sana. Jadi saat lulus ujian persamaan, saya kemudian mendaftar menjadi residensi dan kami diterima di Montgomery General Hospital, residensi yang afiliasinya dengan Temple University yang adalah salah satu universitas terbaik di United States,” tuturnya.
Melihat kesempatan emas tersebut, dr. Josephine lantas tak ingin menyia-nyiakan. Karena itu, pasca selesai menjalani residensi, dia kemudian mengambil board sertification agar bisa menjadi Attending Doctor di rumah sakit yang cukup bergengsi di kota New York.
Alasan dr.Josephine untuk berkarier di New York sebagai dokter bukanlah untuk mencari challenge di negeri orang semata. Pasalnya, saat itu kedua anaknya masih cukup kecil, karena itu dia memutuskan untuk tinggal sekaligus berkarier di sana.
“Sesudah itu memang kan rencananya pulang (ke Indonesia). Tapi kemudian karena anak-anak masih kecil, dan juga saya pengen juga mencoba bagaimana sih challange untuk bisa berkarir di New York City,” tuturnya.
Karir dr.Josephine di New York pun lantas dimulai. Saat dirinya mulai menjajaki karier di beberapa rumah sakit dan klinik yang sudah cukup terkenal. Perjuangan saat buka klinik pertama, bagi brosur dibantu dengan anak
Setelah beberapa tahun berkarier di New York, lambat laun, dr. Josephine mengaku mulai merasa betah. Dia lantas memutuskan untuk membuka klinik pertamanya sendiri di 51st Street, New York City, tepatnya pada 2012.
Membangun klinik kesehatan di kota sebesar New York tentu bukan perkara mudah. dr.Josephine menyebut, di awal-awal kliniknya berdiri, tak ada satupun pasien yang singgah ke kliniknya.
Namun, dia lantas tak menyerah, dr.Josephine lantas mulai aktif memperkenalkan klinik barunya itu ke warga New York, salah satunya melalui kegiatan street fair hingga membagikan brosur kepada masyarakat bersama kedua anak-anaknya yang saat itu masih kecil.
“Waktu kita membuat klinik pertama itu kita bener-bener mulai dari nol ya. Jadi hari pertama itu benar-benar nggak ada pasien. Hari kedua ya mungkin dua pasien. Jadi untuk awalnya itu pasiennya dari mulut ke mulut. Dari door to door,” tuturnya.
“Kalau di New York itu saat summer suka ada street fair Tiap tahun. Karena street fair itu kami jadi buka stand office, jadi kita memberikan brosur-brosur kepada pasien, kepada orang-orang yang lewat untuk memperkenalkan klinik kami. Jadi anak-anak saya waktu itu masih kecil-kecil, mereka membantu menyebarkan brosur,” tuturnya.
Tangani pasien dari berbagai negara dan multi kultur
Berkat kegigihannya itu, klinik pertama dr.Josephine lantas mulai banjir pasien. Bahkan, tidak hanya dari kalangan warga asli sana, namun juga dari pasien berbagai negara hingga benua, yang sedang singgah di New York.
“Jadi di New York City itu sangat diversity ya. Karena banyak banget pendatang dari semua negara. Jadi dari Eropa, Asia juga banyak banget, south America, Australia, semuanya ada di New York City,” katanya.
Meski menangani pasien dari berbagai negara dan multi kultur, namun hal tersebut menurutnya menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk mengasah dan mempertajam skill-nya.
“Jadi karena diversity populasi kaya gitu dan juga banyak sekali markas PBB di New York. Dan juga saya tertarik banget untuk menjadi dokter yang bisa menangangi multi culture,” kata dr. Josephine.
“Challengenya karena kami ingin sekali untuk bisa melayani dan belajar dari culture-culture yang lain. Jadi untuk mengasah dan mempertajam komunikasi skill saya. Jadi saya lebih memilih lokasi di New York City,” tuturnya.
Tangani pasien dari PBB hingga model Victoria Secret
Usut punya usut, lokasi klinik pertama yang didirikan dr. Josephine di 51st Street, New York City ternyata cukup berdekatan dengan kantor PBB dan beberapa kantor embassy. Karena itu, hingga saat ini, dr. Josephine kerap mendapatkan langganan pasien tidak hanya dari kalangan pebisnis dan kantoran, namun juga kalangan diplomat.
Bahkan, karena lokasinya yang strategis dengan pusat hiburan di kota New York, dr. Josephine juga kerap melayani pasien dari kalangan artis hingga model-model ternama dari Victoria Secret.
“Dan selain dekat dengan markas PBB, itu juga ada banyak embassy-embassy dari luar negeri yang lokasinya dekat dengan klinik. Jadi pasien-pasien pertama kami itu diplomat-diplomat dari seluruh negara,” ujarnya.
“Selain diplomat juga ada business man and woman yang bekerja di sekitar kami. Dan juga ada model, dari Victoria Secret model, ada juga movies star, selebriti, karena lokasinya,” katanya.
Terkenal sebagai dokter cantik dan fashionable
Jika melihat dr.Josephine, mungkin banyak yang tidak mengira dia merupakan seorang dokter. Pasalnya, penampilannya tak hanya cantik, namun juga fashionable bak selebriti. Rupanya, dr. Josephine merupakan sosok dokter yang cukup aware dengan penampilannya.
Tak sekedar hobi sejak muda, menurutnya, berpenampilan menarik juga sangat penting untuk seorang dokter. Apalagi, dokter yang berkarier di kota sebesar dan seterkenal New York.
“Memang saya dari dulu sejak sangat muda memang suka fashion ya, dan juga saya selalu berusaha untuk tampil layak di depan pasien. Jadi untuk tampil layak di depan pasien saya selalu menyediakan baju yang cukup sopan, elegan, supaya pasien itu comfortable dengan dokternya,” tuturnya.
Dokter Josephine juga menilai, berpenampilan menarik dan elegan juga sangat penting untuk seorang dokter agar pasien-pasien yang mereka merasa nyaman.
“Kalau seorang dokter pergi ke klinik hanya mengenakan baju seadanya, sepertinya kurang menghargai pasien juga. Dan pasien kita itu juga tingkatnya di New York City itu cukup tinggi ya,” katanya.
“Jadi pasien kami tuh banyak diplomat, Ambassador dari semua negara, business man and Women, model, selebriti, jadi kalau kita berpakaiannya nggak layak, mereka juga mungkin kurang comfort ditanganin sama kita,” ucapnya.
Berencana tambah klinik hingga buka layanan kesehatan online
Sukses membuka empat klinik di New York dalam kurun waktu 10 tahun lamanya lantas tidak membuat dr.Josephine merasa puas begitu saja. Dia mengaku ingin kembali melebarkan sayap di Negeri Paman Sam.
Selain di New York, rencananya, dokter cantik asal Jawa Timur ini ingin kembali membuka layanan kesehatan di beberapa wilayah Amerika Serikat. Mulai dari California, Texas, Florida, bahkan hingga ke Hawaii.
“Jadi bukan untuk New York city aja, tapi seluruh wilayah New York itu sudah sangat cukup besar. Program jangka pendek berikutnya adalah membuat layanan online. Jadi online service terhadap pasien dari semua states,” tutur dr. Josephine.
“Jadi sekarang ini kami sedang apply lisensi untuk states-states lainnya di Amerika. Jadi So far lisense saya itu ada di New York, California, Texas, Florida, Marylane, Pennsylvania, Indiana dan sekarang ini staff saya sedang mengurus lisensi untuk states atau provinsi lainnya di Amerika, termasuk Alaska, dan Hawaii yang letaknya cukup jauh,” ujarnya.
(Leonardus Selwyn)