“Bukan hanya persiapan substansi dan data, tetapi juga persiapan busana yang relevan dengan latar belakang dan rekam jejak kedua paslon, serta tema debat. Busana yang dikenakan Ganjar-Mahfud sekaligus bentuk dukungan kepada jenama lokal karya anak bangsa,” jelas Karaniya panjang lebar.
Kemeja pecinta alam yang diproduksi khusus oleh jenama lokal Hoya Fields asal Bandung dipilih pasangan Ganjar-Mahfud karena keterkaitannya pada isu-isu ekonomi hijau dan biru yang diusung paslon itu.
“Kemeja buatan jenama lokal ini juga merepresentasikan keseharian Ganjar-Mahfud yang dekat dengan rakyat, tak pernah lelah turun ke lapangan, dan menyerap energi rakyat Indonesia,” jelas Karaniya.
Outfit yang dipakai malam ini, begitu selaras dengan visi Ganjar-Mahfud. Ganjar yang dilahirkan di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, membuat Ganjar sejak kecil gemar mendaki gunung.
Saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ganjar bergabung dengan organisasi mahasiswa pecinta alam Majestic-55 (Mahasiswa Justicia Club).
Ganjar kemudian terpilih menjadi ketua organisasi tersebut pada periode 1988-1990. Kecintaan Ganjar pada alam juga diwujudkan dengan memberi nama anak tunggalnya dengan kata ‘Alam’ diiringi doa supaya menjadi anak tangguh, mengerti kondisi sekitar, dan selalu membangun kepedulian.
Kemeja Custom Hoya Fields berwarna Hijau yang dikenakan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Mahfud MD sebagai cawapres juga punya rekam jejak yang baik terkait dengan alam Indonesia.
Menurutnya, kepastian hukum mempunyai peran krusial dalam mengawal kebijakan demi menjaga kelestarian alam nusantara.
Saat menjabat sebagai Ketua MK, periode 2008-2013, Mahfud MD mengeluarkan putusan yang menjamin hak konstitusional nelayan dalam uji materi Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 tentang hak pengusahaan perairan pesisir (HP3).