KASUS pemerasan oleh sopir taksi terhadap dua wisatawan asing sempat mencoreng citra pariwisata Bali.
Saat itu, turis tersebut dipaksa menyerahkan uang lebih banyak daripada tarif yang seharusnya. Beruntung aksi pelaku viral di media sosial dan dengan mudah terciduk.
Petugas Polda Bali dan Polresta Denpasar dibantu petugas Polda Jawa Timur berhasil meringkus pelaku yang diketahui bernama Yanuarius Toebkae (20) di Bandara Juanda Surabaya saat hendak melarikan diri ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkait insiden yang menimpa turis asing tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun menegaskan, harus ada cara untuk membuat jera para oknum tidak bertanggung jawab.
Hal itu semata-mata bertujuan agar tidak menjatuhkan nama baik Bali sebagai destinasi favorit wisatawan dari penjuru dunia.
“Untuk mewujudkan bebas dari oknum seperti itu harus sama-sama bersinergi. Mulai dari pemerintah, masyarakat, media, divisi pariwisata, dan akademisi,” ujar Tjok Bagus dalam wawancara daring yang diikuti Okezone, Jumat (12/1/2024).
(Foto: Khansa Azzyati Qisthina/Okezone)
Menurut dia, upaya pemasangan stiker di alat transportasi massal akan membantu memantau kepatuhan dalam segi keamanan. Stiker yang digunakan membedakan transportasi legal supaya penumpang bisa membedakan, mana yang resmi digunakan dan mana yang ilegal.
“Keuntungannya adalah jika ada sopir yang melanggar akan terlihat karena sudah terintegrasi dengan aplikasi yang luar biasa,” terang dia.
Adapun kode QR yang bisa dipindai oleh wisatawan di dalamnya berisi kewajiban dan larangan. Kode tersebut terpasang di area pemeriksaan identitas di terminal kedatangan internasional. Wisatawan bisa membacanya dalam berbagai bahasa, seperti Bahasa Inggris, Mandarin, hingga Bahasa India.
Tjok Bagus menambahkan, bagi penyedia layanan sewa sepeda motor ketika ada penyewa harus menyertakan kartu identitas. Identitas tersebut dapat berupa paspor untuk memastikan bahwa dia telah mematuhi aturan yang berlaku dan atas kehendak Pemda Bali.
“Kami sudah mengajukan usulan untuk memberikan ruang khusus untuk menjemput penumpang dari bandara. Namun, masih dalam proses untuk mewujudkan usulan tersebut,” kata dia.

Pemprov Bali lanjut Tjok Bagus, juga telah mengimbau para wisatawan agar lebih berhati-hati, berkaca dari kasus tersebut. “Minimal kami sudah mengimbau,” imbuhnya.
Ia kembali menekankan bahwa dibutuhkan kerja sama antar pihak untuk menciptakan lingkungan Bali yang aman. Begitu pula dari oknum-oknum yang berupaya menjatuh citra pariwisata Bali, yang berpotensi menurunkan peringkat Bali sebagai destinasi populer dunia.
(Rizka Diputra)