Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

11 Makanan Indonesia dengan Rating Terburuk Versi Taste Atlas, Nasi Tim hingga Oncom

Nurul Amanah , Jurnalis-Selasa, 09 Januari 2024 |17:30 WIB
11 Makanan Indonesia dengan Rating Terburuk Versi Taste Atlas, Nasi Tim hingga Oncom
Makanan Indonesia dengan rating terburuk di Taste Atlas, (Foto: Cookpad)
A
A
A

7.Semur: Meski memiliki banyak variasi, versi dasar semur biasanya dibuat dengan daging sapi. Bahan lain yang digunakan dalam masakan ini antara lain kecap manis, bawang putih, bawang merah, bawang merah, pala, jahe, cengkeh, ketumbar, kayu manis, jintan, dan merica.

8.Selat Solo: Diyakini berasal dari salad Eropa yang disesuaikan dengan selera Jawa. Sesuai namanya, makanan ini berasal dari Solo. Hidangan ini dibuat dengan kombinasi daging tenderloin, bawang bombay, kecap, garam, merica, gula, cuka, bawang merah, cengkeh, pala, telur rebus, mayonaise, dan sayuran seperti wortel, selada, kentang, dan kacang hijau.

9.Acar: Biasa menjadi topping untuk sate, soto dan beragam menu lainnya. Acar sayur campur tradisional yang biasanya terdiri dari kubis, wortel, mentimun, atau kacang panjang yang banyak dibumbui dengan cabai dan irisan bawang merah. Semua sayuran dipotong tipis-tipis atau dipotong dadu menjadi potongan yang lebih besar sebelum dicampur dengan air asin, sedikit manis, dan air garam cuka.

10.Wingko: Kue kelapa tradisional ini khas diasosiasikan dengan daerah Jawa, lebih tepatnya daerah Lamongan dan kota kecil Babat. Meski bahannya berbeda-beda, biasanya dibuat dari tepung beras, kelapa parut, dan santan segar.

(Oncom. Foto: Dok Ist) 

11.Oncom: Olahan tradisional Indonesia yang difermentasi dengan jamur. Bahan dasar setiap oncom dibuat dari berbagai hasil samping seperti ampas kedelai, bungkil kacang tanah dan kelapa, atau singkong yang difermentasi dengan dua jenis cetakan sehingga menghasilkan varietas oncom merah dan hitam.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement