Adapun versi kedua dan lebih terkenal disebutkan bahwa nama Pulau Seram berkaitan dengan bencana dahsyat yang menimpa pulau ini pertama kali.
Dalam mitologi kebinasaan Nusa Ina atau Pulau Seram, dikisahkan oleh masyarakat bahwa bencana pertama pulau ini disebabkan oleh hujan lebat yang turun secara terus menerus pada zaman dahulu.
Akibatnya, sungai-sungai besar meluap dan mengalir ke laut membuat air laut naik dan menutupi seluruh daratan di Pulau Seram.
Konon, air saat itu naik setinggi Gunung Kabau, Unaheli, Ala, Lumute, Reirenisiwa, Kakopi, Hoale, Musele Inai, dan pegunungan Lube di Seram Timur. Hal ini membuat Pulau Seram mengalami perubahan bentuk fisik yang cukup signifikan.
Singkat cerita, air membeku lalu kembali mencair dan surut. Akan tetapi, daratan mengalami kerusakan yang besar dan wilayah yang tergenang menjadi kekeringan dan membentuk daratan lain. Semua kerusakan itu kemudian meninggalkan inti pulau dari Nusa Ina yang dinamakan Seram atau Pulau Seram.
(Rizka Diputra)