IMBAUAN dikeluarkan Pemerintah Australia kepada warganya yang sedang berlibur atau berada di Jepang pascagempa bumi dahsyat yang mengguncang Prefektur Ishikawa kemarin.
Gempa ini memicu gelombang tsunami, yang menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya dan risiko bagi para wisatawan.
Warga Australia yang berada di Jepang diberi peringatan untuk mempersiapkan diri setelah gempa bumi dengan magnitudo 7,6. Gempa ini memicu gelombang tsunami dengan ketinggian lebih satu meter.
Dalam perkembangan terbaru, jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Jepang bertambah menjadi 24 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Dalam situasi darurat seperti ini, penting bagi warga Australia dan warga negara lain yang berada di Jepang untuk memantau media lokal, mengikuti saran dari pihak berwenang setempat.
Pihak berwenang Jepang mengungkapkan bahwa gempa bumi berkekuatan M7,6 yang terjadi pada pukul 16.10 waktu setempat itu dinamakan Gempa Semenanjung Noto 2024.
Jepang telah mencabut semua peringatan dan peringatan tsunami yang sebelumnya diberlakukan, demikian disampaikan oleh seorang pejabat dari badan meteorologi pada hari Selasa. Meskipun demikian, kemungkinan terjadinya perubahan kecil pada tingkat pasang surut masih tetap ada.
Situs web saran perjalanan pemerintah Australia, Smartraveller, telah mengeluarkan peringatan bagi wisatawan yang berada di wilayah terdampak. Mereka menyampaikan informasi terkait dampak gempa bumi yang terjadi di lepas pantai Ishikawa di Jepang Tengah.
Selain itu, warga Australia diimbau mengunduh aplikasi NHK, lembaga penyiaran publik Jepang, agar menerima pemberitahuan darurat dalam bahasa Inggris. Stasiun radio yang menyediakan informasi darurat dalam bahasa Inggris di Jepang termasuk stasiun Angkatan Bersenjata AS (810 AM) dan Inter FM (76.1 FM) di Tokyo.
Badan Meteorologi Jepang biasanya menerbitkan semua peringatan dan peringatan bencana besar, termasuk peringatan tsunami, untuk memberikan informasi penting kepada masyarakat.
Dikutip dari news.com.au, Badan Meteorologi Jepang juga telah mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan adanya gempa susulan dalam rentang waktu seminggu ke depan, terutama dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Berbagai saluran televisi di Jepang menghentikan program normal mereka pada Hari Tahun Baru dan menggantinya dengan program khusus, termasuk pesan dari Perdana Menteri Fumio Kishida yang mendorong masyarakat di daerah rawan untuk "mengungsi" sesegera mungkin ke lokasi yang lebih tinggi.
Seorang pembawa acara di stasiun televisi NHK menyampaikan pesan kepada pemirsa, "Kami memahami bahwa rumah dan harta Anda berharga, namun nyawa Anda lebih berharga daripada apapun! Berlari ke tempat setinggi mungkin."
Tsunami dengan ketinggian setidaknya 1,2 meter melanda pelabuhan Wajima, sementara serangkaian gelombang tsunami yang lebih kecil juga dilaporkan di tempat lain, termasuk di pulau utara Hokkaido.
Jepang, mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan.
Namun, kenangan akan gempa bawah laut dengan kekuatan 9,0 skala Richter yang terjadi di lepas pantai timur laut Jepang pada Maret 2011 masih membayangi. Gempa tersebut memicu tsunami dahsyat menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.
(Foto: Asahi)
Belakangan ini tampaknya Jepang menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat diminati oleh warga Australia pada musim panas ini, menurut survei liburan musim panas yang dilakukan oleh Tourism and Transport Forum Australia (TTF).
Kepala Eksekutif TTF, Margy Osmond, dalam wawancaranya dengan news.com.au menyatakan bahwa Jepang telah semakin populer sebagai tujuan liburan bagi warga Australia dalam beberapa waktu terakhir.
Osmond menyoroti beberapa alasan mengapa Jepang menarik minat wisatawan Australia, seperti keramahan masyarakatnya, kelezatan masakan Jepang, kekayaan budayanya, dan bagi penggemar ski atau olahraga salju lainnya, banyak diminati oleh warga Australia.
Menariknya, dalam peringkat tempat favorit warga Australia untuk perjalanan internasional selama musim panas menurut Expedia, untuk pertama kalinya dalam delapan tahun, Bali telah tergeser dari peringkat teratas. Kini, posisi teratas dipegang oleh Tokyo.
(Rizka Diputra)