Berbagai saluran televisi di Jepang menghentikan program normal mereka pada Hari Tahun Baru dan menggantinya dengan program khusus, termasuk pesan dari Perdana Menteri Fumio Kishida yang mendorong masyarakat di daerah rawan untuk "mengungsi" sesegera mungkin ke lokasi yang lebih tinggi.
Seorang pembawa acara di stasiun televisi NHK menyampaikan pesan kepada pemirsa, "Kami memahami bahwa rumah dan harta Anda berharga, namun nyawa Anda lebih berharga daripada apapun! Berlari ke tempat setinggi mungkin."
Tsunami dengan ketinggian setidaknya 1,2 meter melanda pelabuhan Wajima, sementara serangkaian gelombang tsunami yang lebih kecil juga dilaporkan di tempat lain, termasuk di pulau utara Hokkaido.
Jepang, mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan.
Namun, kenangan akan gempa bawah laut dengan kekuatan 9,0 skala Richter yang terjadi di lepas pantai timur laut Jepang pada Maret 2011 masih membayangi. Gempa tersebut memicu tsunami dahsyat menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.
(Foto: Asahi)
Belakangan ini tampaknya Jepang menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat diminati oleh warga Australia pada musim panas ini, menurut survei liburan musim panas yang dilakukan oleh Tourism and Transport Forum Australia (TTF).
Kepala Eksekutif TTF, Margy Osmond, dalam wawancaranya dengan news.com.au menyatakan bahwa Jepang telah semakin populer sebagai tujuan liburan bagi warga Australia dalam beberapa waktu terakhir.
Osmond menyoroti beberapa alasan mengapa Jepang menarik minat wisatawan Australia, seperti keramahan masyarakatnya, kelezatan masakan Jepang, kekayaan budayanya, dan bagi penggemar ski atau olahraga salju lainnya, banyak diminati oleh warga Australia.
Menariknya, dalam peringkat tempat favorit warga Australia untuk perjalanan internasional selama musim panas menurut Expedia, untuk pertama kalinya dalam delapan tahun, Bali telah tergeser dari peringkat teratas. Kini, posisi teratas dipegang oleh Tokyo.
(Rizka Diputra)