DESAINER Tya Chandra ikut meramaikan ajang internasional, Asia Fashion Runway 2023 di Malaysia International Trade and Exhibiton Centre (MITEC) Kuala Lumpur, Malaysia, baru-baru ini. Member Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang ini memamerkan koleksi busana HAIQA.
Ini menjadi pengalaman berharga karena pertama kalinya koleksi HAIQA karya Tya Chandra, tampil di panggung fashion mancanegara. HAIQA tampil bersama 13 karya desainer lain dari enam negara di Asia, seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Indonesia. Masing-masing desainer menampilkan 10 sampai 15 koleksi.
“Bangga bisa merepresentasikan koleksi kami di panggung internasional. Ini sebuah tantangan tersendiri dalam mengemas sebuah peragaan busana. Pesertanya dari berbagai negara, dengan membawa ciri khas masing-masing. Baik dari garis desain maupun fabric yang mereka gunakan,” tutur Sapto Noegroho, Head of Digital Creative Communication HAIQA kepada okezone.com pada Rabu (27/12/2023).
Asia Fashion Runway ini merupakan ajang bergengsi yang merayakan keindahan, keragaman, dan kreativitas mode Asia. Ini sekaligus menjadi wadah bagi para desainer Asia untuk memamerkan koleksi busananya.
Di ajang ini, koleksi HAIQA tampil dengan karakter desain yang elegan tapi strong. Juga didominasi dengan warna coklat gold, hijau emerald dan aplikasi monokrom print.
“Ini adalah event pertama kami di panggung fashion. Tujuan kami ingin memperkenalkan ke dunia publik mengenai eksistensi dari HAIQA,” ujarnya.
Apakah ini sekaligus rekomendasi fashion di 2024?
“Kami lebih mengenalkan secara general dari sisi karakter HAIQA. Baik secara karakter warna, maupun dari sisi garis desain,” ucapnya.
Dengan pengalaman ini, kata Sapto, banyak hal yang bisa dipetik untuk pembelajaran.
“Sebenarnya kalau dari sisi produksi, kita patut berbangga dengan panggung fashion Indonesia. Secara standar yang sering kita lakukan, cukup mumpuni bisa dibilang dengan standar internasional,” katanya.
Sapto kembali menambahkan, “Kalau di event Asia Fashion Runway 2023 ini, yang bisa menjadi pembelajaran kita adalah bagaimana desainer dari negara lain melibatkan bibit-bibit muda dalam event-event mereka. Diberi ruang untuk berapresiasi diri. Dari Filipina dan Thailand bahkan membawa banyak anak didik untuk mereka bisa mempunyai pengalaman di panggung yang sesungguhnya.”
Bagi Tya Chandra sebagai desainer daerah yang berbasis di Semarang, merasakan betul tantangan sebagai desainer. Terutama dalam menentukan target pasar menengah ke atas di daerah sangat terbatas, lalu untuk mendapatkan material yang berkualitas dan sesuai, harus ke kota besar atau daerah lain. Belum lagi keterbatasan waktu ketika sudah dikejar deadline, sementara material harus mencari di kota lain.
Kendati demikian, Tya Chandra bisa melewati proses itu. Dia berusaha konsisten, disiplin, dan mengelola manajemen dengan baik, serta
Punya brand DNA yang kuat. Termasuk juga selalu mengikuti perubahan zaman, tanpa keluar dari brand DNA.
Tya Chandra juga senang bisa menjadi member dari organisasi mode IFC.
“Networking lebih luas, update ilmu dan trend fashion, serta terbuka lebar untuk ikut di event besar, baik di dalam maupun luar negeri. Saya juga mudah mendapatkan informasi seputar dunia mode dan fashion,” kata Tya Chandra kepada okezone.com.
Sebelum lolos kurasi IFC nasional, Tya Chandra mengaku bergabung dulu dengan IFC Community di Semarang selama dua tahun. Kini dia menjadi desainer utama HAIQA, serta berkarya dengan brand sendiri.
Lantas, apa rencana Tya Chandra di 2024? “Konsisten berkarya dan mengembangkan potensi yang saya miliki bersama brand Tya Chandra dan HAIQA. Semoga bisa diterima masyarakat,” ucapnya.
(Tuty Ocktaviany)