DUNIA hiburan Tanah Air kembali berduka. Aktor senior Yayu Unru dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Jumat (8/12/2023).
Sebelumnya, Yayu Unru diketahui menjalani perawatan di ruang ICU selama lima hari akibat serangan jantung.
Kabar duka ini pertama kali diketahui dari unggahan Instagram Story aktor Teuku Rifnu Wikana melalui akun @rifnuwikana. Dia menuliskan informasi mengenai meninggalnya Yayu Unru melalui unggahan itu.
"Innalillahi wainnailaihi roji' un. Telah kembali ke pangkuanNya guru kami, abang kami, saudara kami @yavuunru. Beliau orang baik, sejatinya di dunia teater dan film banyak membawa kebajikan. Semoga Allah menempatkan beliau di sisiNya. Selamat jalan bang," tulis pesan yang disampaikan Teuku Rifnu Wikana melalui akun @rifnuwikana.
Serangan jantung memang sering kali dialami masyarakat. Meski banyak pula pada akhirnya tidak menyadari gejala yang dialaminya.
Perlu diketahui bahwa serangan jantung terjadi akibat aliran darah di arteri koroner yang terganggu, sehingga otot jantung mengalami infark miokard. Infark miokard adalah kematian otot jantung yang menyebabkan jantung tidak dapat bekerja dan memompa darah sebagaimana mestinya.
Gejala dari serangan jantung antara lain, nyeri dada yang bisa menjalar sampai ke punggung, rahang, dan lengan, sesak nafas, rasa tidak nyaman seperti tertekan, keringat dingin, muntah, bahkan pingsan dapat memudahkan pasien dan keluarga untuk segera datang ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas kateterisasi jantung.
Serangan jantung bersifat mendadak dan dapat berakibat fatal bila tidak didiagnosis dan ditangani dalam waktu singkat. Epidemiolog dan Peneliti Indonesia dari Universitas Griffith Australia dr Dicky Budiman, M.Sc.PH menjelaskan ketika seseorang mengalami serangan jantung hal pertama yang harus dilakukan adalah drngan memberi kenyamanan pada pasien.
“Buka bajunya, celananya, ikat pinggangnya. Jangan ada yang ketat. Kemudian posisikan tiduran atau duduk agar pasien tetap nyaman,” ujar dr Dicky saat dihubungi MNC Portal, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, hubungi rumah sakit agar segera mendapat perawatan intensif. Sebab bila pasien telat mendapat pertolongan akan berakibat fatal. Penanganan untuk pasien serangan jantung di bawah 6 jam.
“Kalau dibiarkan terlalu lama, selain menyebabkan kematian juga bisa merusak otot di jantung. Hal itu akan berpengaruh pada serangan jantung selanjutnya,” katanya.
Lain hal bila pasien pasien serangan jantung yang tidak sadarkan diri penanganannya harus dalam hitungan menit.
“Dalam konteks ini sebaiknya bawa dokter dengan ambulan ke rumah sakit. Karena kalau menggunakan kendaraan pribadi akan berakibat fatal,” ujarnya.
(Endang Oktaviyanti)